KTQS # 1546
RAMADHAN BERAKHIR
Sungguh tak terasa waktu terus bergulir dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari hari ke hari, dari pekan ke pekan berikutnya.
Rasanya baru kemarin kita begitu bersemangat mempersiapkan diri untuk memasuki bulan Ramadhan, bulan tarbiyah, bulan latihan, bulan Quran, bulan maghfirah, bulan yang penuh berkah.
Namun hari ini, Ramadhan akan meninggalkan kita, padahal kita belum optimal melaksanakan qiyamul lail kita, belum optimal membaca Al-Quran serta belum optimal melaksanakan ibadah-ibadah lain.
Itikaf, setiap malam menyendiri serta tidur beralaskan karpet masjid, terasa sekejap dan akan selesai malam ini.
Serta masih banyak doa-doa yang belum tersampaikan, ya Allah sungguh betapa lemahnya kami ini.
Dan kita tidak akan pernah tahu apakah kita masih dapat berjumpa dengan Ramadhan berikutnya.
Sedih rasanya setiap kali bulan Ramadhan pergi meninggalkan kita, tak terasa mata ini meneteskan air kesedihan.
Ingin rasanya menangis terisak-isak, jika tak ada orang lain didalam masjid ini, namun Allah maha tahu hati ini menangis.
Ada satu riwayat yang mengisahkan bahwa kesedihan ini tidak saja dialami manusia, tapi juga para malaikat dan makhluk-makhluk Allah lainnya.
Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, “Di malam terakhir Ramadhan, menangislah tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dan para malaikat, karena akan berlalunya Ramadhan, dan juga keistimewaannya. Ini merupakan musibah bagi umatku”.
Kemudian ada seorang sahabat bertanya, “Apakah musibah itu, ya Rasulullah?”.
“Dalam bulan itu segala doa mustajab, sedekah makbul, segala kebajikan digandakan pahalanya, dan siksaan kubur terkecuali, maka apakah ada musibah yang lebih besar apabila semuanya itu berlalu?”.
Ya Allah,
Terimalah semua ibadah-ibadah kami selama bulan Ramadhan ini.
aamiin ya Rabbal ‘alamin