KTQS # 1545
MALAM LAILATUL QADR TELAH USAI, SEBERAPA BESAR PELUANG KITA MENDAPATKANNYA?
Semua bisa dapat Lailatul qadar asalkan disaat itu ia ikhlas beribadah tentunya sesuai tuntunan Rasulullah saw. Baik orang yang sedang melakukan perjalanan (musafir) bahkan wanita haid sekalipun.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata: ”Manusia akan memperoleh pahalanya (Lailatul Qadar) kendati ia tidak mengetahui (kapan terjadinya). Sebab, Nabi saw bersabda: “Siapa yang tegak ibadah pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala”. Seandainya mengetahui (kapan Lailatul Qadar) itu syarat untuk mendapatkan pahala, sudah pasti Nabi akan jelaskan”. (Asy-Syarh Al-Mumti’, 6/494)
Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Lathaif Al-Ma’arif)
Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Hanya saja, wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat. Untuk bisa mendapatkan banyak pahala ketika lailatul qadar, wanita haid atau nifas masih memiliki banyak kesempatan ibadah.
Di antara bentuk ibadah yang bisa dilakukan adalah:
1. Membaca Alquran.
2. Berzikir
3. Berdoa.
4.Sedekah
5. Membaca dzikir lailatul qadar.
ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN, TUHIBBUL AFWA FA’FU’ANNI. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka. ampunilah aku.
Salam !
——
MALAM INI MALAM 29, MALAM GANJIL TERAKHIR !
“Lailatul Qadr itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil (bumi menjadi penuh sesak)”. ( Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545, juga Ahmad II/519, dan Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya II/223)
Tunaikan semua sunnah-sunnah Nabi saw, zakat fithri, fidyah, zakat maal, sedekah, selagi semua amal shaleh dilipat gandakan seperti beramal selama 1000 bulan (83 tahun) !
Karena amalan di malam Lailatul qadar akan dilipatgandakan pahalanya,
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).
Maksudnya adalah ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah di seribu bulan lamanya.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menyatakan,
“Amalan yang dilakukan di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada amalan yang dilakukan di seribu bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar. Itulah yang membuat akal dan pikiran menjadi tercengang.
Sungguh menakjubkan, Allah memberi karunia pada umat yang lemah bisa beribadah dengan nilai seperti itu. Amalan di malam tersebut sama dan melebihi ibadah pada seribu bulan. Lihatlah, umur manusia seakan-akan dibuat begitu lama hingga delapan puluh tahunan.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 977)
Ayo, Ramadhan tersisa 2 hari lagi !