KTQS # 2034 MERUBAH TAKDIR

KTQS # 2034

MERUBAH TAKDIR

Sifat, karakterisik dan kemampuan mahluk hidup tidak hanya di tentukan oleh ketetapan yang ada pada takdirnya tetapi juga dapat berubah setelah ketetapan itu karena lingkungan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah menyampaikan tentang itu, bahwa iman seseorang tergantung dengan siapa ia bergaul atau dalam riwayat vang lain bahwa semua anak terlahir suci, orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi

Demikian juga dengan kesehatan bahkan ditingkat gen sekalipun yang menurut pakar gen Kazuo Murakami bahwa gen itu punya “saklar on off ” nya.

Dimana saklar on off itu sangat bergantung dengan lingkungan seseorang itu berada.

Jika ia berada di lingkungan orang yang rajin bersyukur maka ia perlahan-lahan gen bersyukurnya akan ON.

Jika ia berada di lingkungan yang hidupnya sehat, perlahan lahan saklar gen sehatnya ON.

Jika ia berada dilingkungan ahli ilmu maka saklar kecerdasannya akan menvala

Dan seterusnya…

Tapi yang Kazuo Murakami lupa bahwa dimensi itu tak hanya terbatas disana, karena sesunggunya saklar induk dari kehidupan orang beriman adalah “Saklar Iman”.

Jika saklar ini sudah menyala maka ia akan menjadi sosok yang “tamak” atau ” rakus” kepada semua kebaikan yang di perintahkan Allah, dia merasa kurang dengan rahmat dan kasih sayang Allah, sehingga berlomba dengan melakukan kebaikan lain agar semakin disayangi Allah.

Sehingga dari nyala nya saklar imannya ini maka saklar gen bahagia, saklar gen syukur, saklar gen keikhlasan, saklar gen sabar, saklar takut ( kpd Allah) , saklar berharap pada Allah, dan saklar saklar kebaikan yang lain akan ON alias menyala semua dan secara otomatis saklar gen yang berhubungan dengan keburukan akan di OFF kan.

Ini contoh doa untuk “menyalakan saklar kebaikan gen itu”,

Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai Muhammad, jika engkau shalat, ucapkanlah do’a : ‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin, ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika

Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terfitnah. Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)’

Dalam lanjutan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, “Ini adalah benar. Belajar dan pelajarilah”.

(HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *