KTQS # 1441
SAAT MENGANGKAT TANGAN DALAM SHALAT
DALIL-DALIL
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra, Sesungguhnya Rasulullah saw biasa mengangkat kedua tangannya dalam shalat sejajar dengan kedua pundaknya apabila memulai shalat, setelah bertakbir untuk ruku, dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku beliau juga mengangkat kedua tangannya”. (HR al-Bukhari, no. 735. Muslim, no. 390)
“Dari Nafi’, bahwasanya Ibnu ‘Umar jika memulai shalat biasa bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Jika ruku, dia mengangkat kedua tangannya, dan jika mengatakan sami’allahu liman hamidah, ia mengangkat kedua tangannya. Dan jika bangkit dari raka’at kedua, ia mengangkat kedua tangannya. Ibnu ‘Umar menyatakan itu dari Nabi saw”. (HR al-Bukhari, no. 739)
KESIMPULAN
Rasulullah saw mengangkat tangan saat shalat, yaitu pada waktu :
1. Takbiratul ihram
2. Akan ruku
3. Bangkit dari ruku
4. Berdiri dari raka’at ke dua (Setelah tasyahud awal untuk bangkit ke rakaat ke tiga)
CARA MENGANGKAT TANGAN
Posisi mengangkat tangan adalah sejajar dengan pundak/bahu (HR al-Bukhari, no. 735. Muslim, no. 390). Namun kadangkala Nabi mengangkat tangan hingga sejajar dengan telinga:
“Beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua telinganya”. (HR. Muslim dari Malik bin alHuwairits)
Al-Imam asy-Syafi’i menggabungkan hadits yang menyatakan sejajar dengan bahu dan hadits yang menyatakan sejajar dengan telinga, maknanya adalah : telapak tangan sejajar dengan bahu, sedangkan ujung-ujung jemari tangan sejajar dengan telinga.
WAKTU MENGUCAPKAN TAKBIR
Para Ulama menjelaskan bahwa permulaan mengucapkan takbir bersamaan dengan permulaan mengangkat tangan (HR. Abu Dawud dari Abdul Jabbar bin Wa’il).
Boleh juga mengangkat tangan terlebih dahulu, kemudian baru mengucapkan takbir (HR. Abu Dawud dari Ibnu Umar).
Salam !