KTQS # 822
KAYA TAPI BERSEDEKAH : KEBAHAGIAAN ABADI PENUH BERKAH
Sahabat, semoga Allah senantiasa merahmatimu untuk hari ini, kemarin dan esok hari.
Saya melihat betapa besar harapan dan mulianya niat sahabat semua untuk menggapai kebahagiaan. Bahasa yang sering muncul adalah kaya, jutawan, milyader bahkan trilyuner..
Rasulullah pun adalah orang kaya, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan yang terkenal sbg saudagar di waktu itu, mereka semua adalah org yg kaya hartanya..
Bahkan dlm hidupnya mereka tetap menjalankan bisnis mereka utk mencari untung dan bertambah kaya. Syi’ar mereka adalah Islam dan mengajak manusia utk menyembah Allah ta’ala.
Kaya tapi berdakwah, kaya tapi bekerja, kaya tapi berjihad, kaya tapi sederhana..
kaya bukan dinikmati tapi malah berbagi, kaya bukan dipamerkan tapi disedekahkan, kaya bukan disombongkan tapi justru lebih tawadhu’ dan rendah hati..
Mereka kaya tapi justru tidurnya kurang krn menangis di malam hari bermunajat kpd Allah, mereka kaya tapi justru makannya kurang krn lebih byk berbagi kpd yang miskin..
Kesibukan mereka hanya syi’ar Islam dan Iman, tapi justru semakin hari semakin dikayakan Allah..
Semoga kita pun juga demikian, semakin kaya tapi semakin cinta kpd Allah, semakin kaya semakin byk sedekahnya, semakin kaya semakin rendah hatinya…
Kalaulah bisa kita jadi kaya krn ada yg lebih sedikit dari kita, kalau lah kita tinggi krn ada yg lebih rendah dari kita, kalaulah kita sejahtera krn ada yg lebih kurang dari kita…
Maka syukur itu jadi penting, krn kaya kita bersyukur bisa sedekah, krn kaya kita bersyukur bisa membantu org lain, krn bersyukur maka kekayaan kita menjadi “berkah”.
(QS.Al-Baqarah:261) : Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yg pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Jadi, Allah yg Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat.
(QS. Ibrahim : 7) : Bersyukurlah kalian, maka Aku tambah nikmatmu.
Salam !