KTQS # 1181
GERHANA (2)
Gerhana dalam istilah agama disebut dengan khusuf atau kusuf. Maksudnya adalah hilangnya sebagian cahaya matahari dan bulan atau hilangnya secara keseluruhan cahaya keduanya karena sunnatullah yang menyebabkan langit berwarna gelap atau hitam.
Gerhana itu sendiri terdiri dari dua macam gerhana yaitu “gerhana matahari”yang dikenal dengan “kusuf” ( Shalat Kusuf) dan “gerhana bulan” yang dikenal dengan istilah “khusuf” (Shalat Khusuf).
Saat di zaman Nabi Muhammad, gerhana matahari saat itu menjadi shalat gerhana matahari pertama dan terakhir nabi saat hidup, peristiwa gerhana Matahari terjadi pada 27 Januari 632 di Madinah hari itu bertepatan dengan meninggalnya putra Rasulullah, Ibrahim, putra nabi dari istri beliau asal Mesir yaitu Maria Al-Ibtiyah.
Peristiwa gerhana sontak dikaitkan dengan kematian tersebut.
Kaum Muslimin menganggap peristiwa itu suatu mukjizat. Mereka menganggap gerhana matahari terjadi karena kematian Ibrahim. Hal ini terdengar oleh Nabi.
Kemudian beliau menemui kaum Muslimin dan menegaskan terjadinya gerhana matahari bukan karena kematian Ibrahim.
Dari Aisyah, Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah”. (HR Bukhari)
Dari Al Mughirah bin Syu’bah berkata, “Pada masa Rasulullah saw pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putera beliau, Ibrahim. Orang-orang lalu berkata, “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!” Maka Rasulullah saw pun bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, shalat dan berdoalah kalian kepada Allah.” (HR. Bukhari 985).
Salam !