ADAB BERTAMU
1. Memilih Waktu Berkunjung
“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore”. (HR. al-Bukhari 1706, Muslim 1928)
2. Meminta Izin kepada Tuan Rumah
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat”. (QS. An-Nur: 27)
Adapun tata cara meminta izin adalah sebagai berikut:
a. Lakukan sebanyak tiga kali (Mengucapkan salam/Mengetuk pintu/Menekan bel)
“Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah”. (HR. al-Bukhari 5891, Muslim 2153)
b. Jangan mengintip ke dalam rumah.
“Barang siapa mengintip ke dalam rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka sungguh telah halal bagi mereka untuk mencungkil matanya”. (HR. Muslim 2158)
3. Mengenalkan Diri
“Aku mendatangi Nabi ketika beliau sedang mandi dan Fathimah menutupi beliau. Beliau bersabda, “Siapa ini?” Aku katakan, “Saya Ummu Hani”. (Muttafaqun ‘alaihi)
4. Memintakan izin untuk tamu yang tidak diundang
Rasulullah saw diundang, tapi ada seorang lagi yang mengikuti mereka, maka Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya anda mengundang kami berlima, dan orang ini telah mengikuti kami, jikalau anda berkenan anda dapat mengizinkannya dan jika tidak anda dapat menolaknya.” Maka Abu Syu’aib berkata, “Ya, saya mengizinkannya”. (HR. al-Bukhari 5118, Muslim 2036)
5. Tidak Memberatkan Tuan Rumah dan Segera Kembali ketika Urusannya Selesai.
Allah swt berfirman :
“…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan bila telah selesai makan kembalilah tanpa memperbanyak percakapan…”. (QS. Al-Ahzab: 53)
Rasulullah saw bersabda:
“Jamuan tamu itu tiga hari dan perjamuannya (yang wajib) satu hari satu malam”. (HR. Muslim 48, Abu Dawud 3748)
Jika kita tidak menginginkan tamu tsb, kita bisa memintanya untuk pulang jika lebih dari 3 hari.
Salam !