KTQS # 2032 BAHAGIA DI USIA TUA (9)

KTQS # 2032

BAHAGIA DI USIA TUA (9)

SIAPKAN JAWABAN SEBELUM DITANYA

Jangan dikira bahwa umur panjang tidak ada pertanyaan, karena setiap kenikmatan yang kita terima pasti akan ditanya untuk apa dan dari mana memperolehnya.

Allah berfirman:

Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. At-Takatsur [102]: 8)

Ibnu Mas’ud berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidaklah kedua telapak kaki seorang hamba – melangkah – di sisi Allah pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai lima perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dihabiskannya; (2) masa mudanya, digunakan untuk apa; (3) hartanya, dari mana ia mendapatkannya, dan (4) untuk apa ia membelanjakannya; dan (5) apa yang telah ia amalkan dari apa yang dia ketahui (ilmunya)?” (HR. Tirmidzi; shahih: ash-Shahihah: 946, at-Ta’liq ar Raghib 1/76)

KAPAN ORANG BODOH DITERIMA UDZURNYA

Sering kita jumpai orang tua apabila disuruh melaksanakan yang wajib dan sunnah atau dilarang mengerjakan yang haram, dia menjawab: “Saya tidak tahu dalilnya.” Apakah alasan dia bisa diterima?

Syaikh bin Abdul Aziz bin Abdullah al-Rajihi berkata, “Ibnu Abil Izzi di dalam kitab Syarh ath-Thahawiyyah berkata:

Kesimpulannya: Orang jahil (tidak tahu ajaran Islam) ada dua golongan: (1) orang bodoh yang tidak ingin mencari kebenaran, dan (2) orang bodoh yang ingin mencari kebenaran.

Orang bodoh yang tidak mempunyai keinginan mencari kebenaran dan tidak mau belajar dan tidak mau bertanya, maka tidak diterima udzurnya, akan disiksa.

Adapun orang bodoh dia ingin mencari kebenaran dan sudah berusahan untuk mencarinya akan tetapi belum menjumpainya maka dia diterima udzurnya. Wallahu A’lam.” (As’ilah wa Ajwibah fil Imani wal Kufri: 1/73)

Orang bodoh yang tidak mau menuntut ilmu akan berkata kepada Allah:

“Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikan lah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (QS. Ibrahim [14]:44)

Lalu Allah menjawab:

“Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” (QS. Ibrahim [14]:44)

Allah membantahnya dengan Surat Fathir: 37.

Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tidak diterima udzur atau alasan apa pun apabila sudah berumur 60 tahun dia enggan beribadah, sedangkan dia mampu beribadah, karena waktu ini mestinya digunakan untuk beristighfar, bertaubat,d an meingkatkan ketaatan dia kepada Allah dan memusatkan perhatiannya kepada urusan akhirat.” (Fathul Bari 18/229)

Imam Badruddin al-Aini al-Hanafi berkata, “Orang apabila sudah tua, berumur 60 tahun, Allah mencabut udzurnya, maka tidak layak umur ini kecuali untuk memperbanyak istighfar, meningkatkan ibadah, dan menyiapkan akhiratnya, karena dia tidak bisa beralasan lagi di sisi Allah, karena Allah telah memanjangkan umurnya dan diberi kemampuan beribadah seperti keterangan ayat di atas.” (Umdatul Qari Syarh Shahih al-Bukhari 33/179)

Next : Beramal hanya ikut-ikutan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *