KTQS # 1988
BELAJAR AKHLAK BUKAN UNTUK MERENDAHKAN ORANG LAIN
Ada hal penting yang harus kita perhatikan. Belakangan ini, banyak di antara kita yang belajar akhlak dan adab tapi untuk menghukumi orang lain, bukannya sebagai bahan muhasabah dirinya namun justru untuk merendahkan, melecehkan dan meremehkan orang lain. Dengan mudah kita mengatakan si fulan begini dan begitu, lancar tangan kita menulis si fulan seperti ini dan itu.
Tentu hal seperti ini adalah hal yang sangat keliru, karena kita belajar akhlak bukan untuk itu akan tetapi adalah untuk menjadikan diri kita lebih baik. Diri kita lebih utama untuk diurusi ketimbang orang lain. Kita muhasabah untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. (QS.Al-Maidah: 105)
Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ قُوۤا۟ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِیكُمۡ نَارࣰا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. (QS. at-Tahrim: 6)
Belajar akhlak untuk memperbaiki diri kita, menjaga diri dari murka Allah subhanahu wata’ala bukan untuk merendahkan orang lain.
Jika kita belajar akhlak namun justru membuat kita dengan mudah menghina dan melecehkan orang lain dengan mengatakan mereka tidak berakhlak maka sesungguhnya kitalah yang tidak berakhlak. Sebab kita telah terjatuh pada kesombongan.
Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menjelaskan makna dari sombong dengan sabdanya:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim: 91)