KTQS # 1889
REZEKI BERKAH
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin rezeki tiap makhluknya. Namun, Allah tidak menjamin keberkahan rezeki yang diperoleh.
Sebaik-baik rezeki adalah yang mengandung nilai keberkahan. Maka, jangan hanya mengejar banyaknya rezeki, tetapi kejar berkahnya rezeki.
Bukan banyaknya rezeki yang membuat cukup. Kecukupan berkait soal keberkahan. Ketika rezeki berkah, banyak atau sedikit menjadi lapang. Tetapi, ketika berkah hilang, banyak atau sedikit bisa berujung pada kesempitan hidup.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ya Allah, jadikanlah aku merasa cukup dengan apa yang Engkau rezekikan, berikanlah berkah di dalamnya”. (HR. Al-Hakim)
Harus ditanamkan bahwa rezeki itu adalah titipan Allah, dan didalamnya ada hak orang lain, jangan sampai kita menjadi pencuri karena ada hak orang lain yang tidak kita berikan dan dipakai oleh kita. Jadilah perantara bagi kemaslahatan orang lain.
Jika tidak ada ketakutan rezekinya akan berkurang atau hilang, itulah yang disebut orang yang bertakwa dan yang bertawakal.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“…Barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa BERTAWAKAL kepada Allah, niscaya Allah akan mencukup kan (keperluannya)”. (QS. at Thalaq: 2-3)