KTQS # 1890
SIKAP BERLEBIHAN KEPADA KUBURAN ORANG SHALIH MERUPAKAN PINTU MASUK SYIRIK
Ma’alis Syaikh Shalih Alus Syaikh hafizhahullah berkata,
“Sikap berlebihan kepada kuburan orang-orang shalih merupakan salah satu perantara dari berbagai perantara kesyirikan. Bahkan sikap berlebihan tersebut dapat mengantarkan ke kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengubah kuburan tersebut menjadi berhala yang disembah. Sikap berlebihan ini bertingkat-tingkat@. (Kifayatul Mustazid, hal. 146)
KEADAAN PARA PENDAHULU ORANG-ORANG GHULUW (BERLEBIHAN)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan,
“Sungguh orang-orang sufi melebihkan syaikhnya melebihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berlebihan sebagaimana orang-orang Nashara berlebihan kepada al-Masih bin Maryam alaihis salam dan orang-orang Rafidhah berlebihan kepada Ali radhiyallahu anhu”. (Jami’ al-Masail: 5/226)
DI ANTARA BENTUK-BENTUK KESYIRIKAN
Al-Allamah Ibnu Baz rahimahullah menjelaskan,
“Mendekatkan diri kepada penghuni kubur dengan cara menyembelih hewan, nadzar, berdoa, meminta kesembuhan atau bantuan, ini semua adalah kesyirikan kepada Allah“. (Fatawa Nur alad Darb)
KONSEKUENSI AHLI SYIRIK DAN AHLI MAKSIAT
Asy-Syaukani rahimahullah menjelaskan,
“Tidak ada perbedaan pendapat di antara kaum muslimin bahwa seorang yang berbuat kesyirikan jika ia meninggal di atas kesyirikan, ia tidaklah termasuk kalangan yang mendapat ampunan Allah. Adapun selain ahli syirik dari kalangan ahli maksiat muslimin, mereka berada di bawah kehendak Allah, Dia mengampuni siapa saja yang dikehendaki dan mengadzab siapa saja yang dikehendaki”. (Fathul Qadir: 1/717)