KTQS # 1814
DOA DIHARI-HARI LAILATUL QADR : WAKTU & CARANYA, SERTA CIRI-CIRI TURUNNYA LAILATUL QADR (2)
Doa lainnya diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
ALLAHUMMA INNII AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYAH
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan terbebas dari masalah”
Dalilnya :
Dari Abdullah bin Buraidah, bahwa ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, pernah mengatakan :
“Jika saya tahu bahwa suatu malam itu adalah lailatul qadar, tentu doa yang paling banyak kuucapkan di malam itu, aku meminta kepada Allah ampunan dan terbebas dari masalah”
(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 29189)
WAKTU DAN CARA MEMBACA DOA LAILATUL QADAR
1. Doa lailatul qadar hanya dibaca di malam hari, ketika seorang muslim memiliki dugaan kuat bahwa malam itu adalah lailatul qadar. Seseorang boleh memperkirakan apakah malam itu lailatul qadar ataukah bukan melalui ciri-ciri malam tersebut.
2. Tidak ada bilangan tertentu untuk doa ini, karena itu boleh dibaca berapa pun jumlahnya. Semakin banyak, semakin bagus.
3. Boleh juga diselingi dengan kegiatan yang lain. Misalnya: membaca doa ini 3 kali, kemudian shalat, mengaji, setelah itu membaca lagi dan membaca doa yang lain.
CIRI CIRI MALAM ITU TURUN
LAILATUL QADR
1. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya, ”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik”. (HR. Muslim, Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)
2. Malam tenang
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)”. (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59)
3. Udara dan angin sekitar terasa tenang.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan”. (HR. Ath Thoyalisi, Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh)
Setiap orang akan berbeda, apa yg dirasakannya dan yang dialaminya, juga akan berbeda kebaikan dan berkah yang didapat dari lailatul qadar, tergantung kesungguhannya.
Ya Allah mudahkanlah kami untuk meraih lailatul qadr.
Allah yataqabal ibadatik.
Semoga Allah terima ibadah kita.