KTQS # 1771
MAKNA SHALAT (SHALAWAT)
Arti Asal Shalawat Adalah Do’a
صٙلٙوٙاتٌ جٙمْعُ صٙلٰوةٍ،اٙلْأٙصْلُ فِي الصّٙلٙاةِالدُّعٙاءُ وٙهِيٙ مِنٙ اللّٰهِ بِمٙعْنٙي الرّٙحْمٙةِ وٙمِنٙ الْمٙلٙآءِكٙةِ بِمٙعْنٙي الْإِسْتِغْفٙارِ،تفسير صفوة التفاسير ١ :١٠٦
Shalawat Adalah Bentuk Jama’ (Banyak) dari Shalat. Shalat Arti Asal nya Adalah Do’a, Jika Shalawat Dari Alloh utk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Makna nya Rahmat dan Jika Shalawat Dari Para Malaikat utk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Makna nya Ampunan. Adapun Shalawat dari Hamba (Umat) untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Adalah Do’a. (Shofwatut Tafasir, 1 :106, Nailul Author,1:343)
Dalam Bahasa dan Pengucapan Sehari-hari Di Budaya kita, Shalawat Terkadang Artinya Uang.
Contoh : Ketika Kita Menguburkan Jenazah, dan Ada anak-anak Daerah Kuburan tsb yang Mendekati Kita dan Bilang “Pak,ibu ! Shalawat nya Pak,Ibu !”. Arti Shalawat Disini Adalah Uang Buat Mereka.
Lalu Ada Lagi Syair Shalawat, Shalawatan, Majlis Shalawat, Seolah-olah Baca Shalawat (Do’a) Bisa Di Syairkan.
Lalu apa arti sesungguhnya shalawat?
Shalawat Adalah ibadah yg Bacaan dan Tempat nya telah ditentukan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Yaitu
Pada Saat At Tahiyyat di Dalam Shalat Yang Oleh Para Ulama Disebut Shalawat Ibrahimiyah.
Adapun Membaca Shalawat (Do’a) Yg Di Syairkan, Tentu tidak Sesuai Dengan Adab Berdo’a yg Alloh dan Rasul Nya Syariatkan Mesti Tunduk, Takut, Penuh Rasa Harap, Dan Dengan Suara Yang Pelan, Terlebih Kebiasaan Do’a di Syairkan/Dilagukan adalah Kebiasaan Orang Nashrani, Dan Kita Dilarang Menyerupai ibadah Mereka.
Sabda Nabi Saw :
مٙنْ تٙشٙبّٙهٙ بِقٙوْمٍ فٙهُوٙ مِنْهُمْ
Artinya:”Barangsiapa Yg Menyerupai Satu Kaum, Maka Sudah Termasuk Bagian Dari Mereka”. (HR. Abu Dawud, Di Shahihkan Imam Ibnu Hiban Dari Ibnu Umar RA, Subulus Salam 4 : 175)
Kecuali Kalau Melagukan Do’a atau Shalawat Sekadar Cara Mengajar Dan Motivasi Supaya Cepat Hapal, Imam Nawawi Dalam Syarah Al Muhadzab “Membolehkan kan nya”.
Sedangkan Shalat, Sudah Menjadi Istilah Satu Syariat ibadah, Shalat Adalah Perkataan dan Perbuatan Yang Khusus Dimulai Dengan Takbir dan Diakhiri Dgn Salam. (Fiqhus Sunnah,Syaikh Sayyid Sabiq 1 :66 )
Selain Dari Dua Arti Tersebut, Shalat Yang diambil dari Asal Kata Sholla, Yusholli, Sholaatan Juga artinya Sholawat, Ketenangan, Membakar, Masuk.
Karena Shalat itu Bisa Membakar (Menghapus) Dosa Dan Shalat Yang Khusyu Tentu Akan Merasakan Ketenangan.
*Penggunaan Lafadz Shalat*
1. Digunakan untuk Mendo’akan Orang Yang Menitipkan Bayar Zakat, Sahabat Abdulloh Bin Abi Auf Berkata :
كٙانٙ رٙسُوْلُ اللّٰهِ صلعم إِذٙا أٙتٙاهُ قٙوْمٌ بِصٙدٙقٙتِهِمْ،قٙالٙ : أٙللّٰهُمّٙ صٙلِّ عٙلٙيْهِمْ، مُتّٙفٙقٌ عٙلٙيْهِ
Artinya: Adalah Nabi Saw Apabila Datang Satu Kaum Menyerahkan Zakat nya, Nabi Saw Mendo’akan : Allohumma Sholli ‘Alaihim: Ya Alloh Berilah Ampunan, Rahmat dan
Ketenangan Kepada Mereka (Yang Membayar Zakat). (Muttafaq ‘Alaih ,Subulus Salam 2:130)
Sebagaimana di Jelaskan Dalam Q.S.At-Taubah 9:103
خُذْ مِنْ أٙمْوٙالِهِمْ صٙدٙقٙةً تُطٙهِّرْهُمْ وٙ تُزٙكِّيْهِمْ بِهٙا وٙصٙلِّ عٙلٙيْهِمْ،إِنّٙ صٙلٙاتٙكٙ سٙكٙنٌ لّٙهُمْ…
Artinya: Ambillah Dari Harta-Harta Mereka Sebagai Zakat, Yang Akan Membersihkan Mereka Dan Mensucikan Mereka Dengan Zakat itu, Dan Do’a kan Mereka, Karena Shalat (Do’a Mu) Suatu Ketenangan Bagi Mereka.
2. Digunakan Untuk Lafad Sholawat Kepada Rosul,Seperti Dijelaskan Dalam Hadits,
Wahai Rasululloh, Alloh Telah Menyuruh Kami BerShalawat Kepadamu, Maka Bagaimana Kami BerShalawat Kepadamu? Sabda Nabi : Katakanlah, “Allohumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad KAMAA SHALLAITA ALAA IBRAAHIM WA BAARIK ALAA MUHAMMAD WAALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA ALAA IBRAHIIM WA ALAA AALI IBRAHIIMA (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hamba dan utusan-Mu sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim, dan berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada Ibrahim, dan keluarga Ibrahim).” (HR. Bukhari) [No. 6358 Fathul Bari].
Shalawat adalah Kata Jama’ dari Shalat, Yaitu Memohonkan Ampunan, Rahmat, Ketenangan Bagi Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kenapa Kita Mendo’akan Nabi Saw dengan Memohonkan Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Supaya Nabi Saw Diberi Ampunan, Rahmat dan Ketenangan, Padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Tentu Mendapatkan Semua itu?
Maka Jawab nya, Karena Kita Mendo’akan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Adalah Untuk diri kita, Sebagai Bentuk”Ibadah” Bahwa Bentuk Cinta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Adalah Dengan Mendo’akan nya Dan Bentuk Cinta Dan Do’a Kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Mesti Dibuktikan Dengan Mempelajari, Memahami,
Mengamalkan, Mengajarkan, Menghidupkan dan Memperjuangkan Sunah-Sunah Dan Ajaran nya, Itulah umat yang akan Mendapatkan Syafa’at
(Pembelaan Dari Nabi Saw Pada Hari Kiamat).
Seperti Dijelaskan dalam Hadits, Dari Sahabat Ibnu Mas’ud RA, Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أٙوْلٙي النّٙاسِ بِيْ يٙوْمٙ الْقِيٙامٙةِ اٙكْثٙرُهُمْ عٙلٙيّٙ صٙلٙاةً،رٙوٙاهُ التِّرْمِذِيُّ
Manusia (Umat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Yang Paling Dekat Kepadaku (Mendapat Syafaatku) Pada Hari Kiamat Adalah Yg Paling Banyak BerShalawat Kepadaku. (HR.At-Tirmidzi, Riyaadlus Sholihin Hal.255 No.1398)
Para Ulama Menjelaskan Maksud Banyak Membaca Shalawat tsb Yaitu Banyak Membaca Kitab-Kitab Hadits Dan Tarikh Rosulululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam Karena Setiap Membaca Qoola, Kaana Rasululloh, Maka akan Di Sambut Membaca “Shallallohu ‘Alaih Wasallam”.
3. Digunakan Untuk Syariat ibadah Yaitu “Shalat”, Dimana Dengan Shalat Tersebut Ada Ampunan Dosa, Rahmat, Dan Ketenangan. Bahkan ada Shalawat nya, Seperti Shalawat yg dibaca Baik di Tahiyat awal maupun Tahiyyat akhir.
Bahkan Ada Sabda Rosul Saw Kepada Sahabat Bilal :
اٙرٙحْنٙا بِالصّٙلٙاةِ يٙا بلِٙالُ،رٙوٙاهُ أٙبُوْ دٙاوُوْدٙ
Tenangkan Dan Rehatkan lah (Lahir dan Batin) Kita Dengan Menunaikan Shalat Wahai Bilal . (H.R.Abu Dawud, Ihya Ulumudin 1:165)
Semoga Kita Selalu Sehat & Bahagia.
Barakallahu fiikum.