KTQS # 1770
UJUB, RIYA’, SUM’AH & TAKABUR
Ujub akar kata dari ‘Ajaba-
Ya’Jibu- ‘Ajaban artinya Kagum, Bangga dan Merasa Lebih dari Yang Lain.
Ketika Anugrah, Ni’mat,
Dan Kelebihan Yang Di Berikan Allah Subhanahu wa Ta’ala Kepada kita, Menjadikan kita tidak perlu Kepada yang Lain, itu lah Ujub.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Mengingatkan Umat nya Tentang Bahaya nya Ujub ini.
ثلاث مهلكات:هوي متبعا وشح مطاع و اعجاب المرء بنفسه
Tiga Perkara Yang Membahayakan : Hawa Nafsu Yang Diikuti : Kekikiran Yang DiTaati, Dan Seseorang Bangga Dengan Kelebihan diri nya (Tidak perlu Kepada bantuan Orang Lain).
Jika Ujub ini Sampai Menolak Kebenaran Ilahi Dan Menghina Orang Yang Menyampaikan kebenaran itu, Maka itu Sudah disebut Takabbur.
Riya Diambil dari Kata Ro’a-Yaro’- Ro’yan artinya Melihat, Maksud nya Hati Merasa Puas, Merasa Bahagia, Dan Merasa Bangga Ketika Kebaikan dan ibadah kita dilihat orang Lain, Dan Sebalik nya merasa Tersiksa, Hina dan tidak puas Apabila Kebaikan dan Ibadah nya tidak Dilihat orang.
Sum’ah asal kata dari Sami’a-Yasma’u- Sam’an artinya Mendengar, Maksud nya Kebaikan dan ibadah yang ingin Selalu Diberitahukan Kepada Orang Lain, ada perasaan kurang puas Apabila Orang lain tidak tahu.
Dalam Hal ini ada Hadis Riwayat imam At-Thabrani:
ان العبد ليعمل بعمل سر فلا يزال به الشيطان أن يتكلم به،فيكتب سر،فلا يزال به الشيطان أن يتكلم به الثانية فيكتب علا نية،
فلا يزال به الشيطان أن يتكلم به الثالثة فيكتب به رياء.
Artinya : Sesungguh nya Seorang Hamba Beramal dengan Sembunyi-sembunyi, Maka Syaitan Mendesak untuk Memberitahukan nya, Sehingga Dicatat Jadi Amal Sirr, Dan Mendesaknya kembali untuk Memberitahukannya, Sehingga dicatat Jadi Amal Yang Terang-terangan, Dan Mendesaknya nya kembali utk Memberitahukan nya, Maka dicatat Jadi Amal Riya’ dan Sum’ah”. (HR. At-Thabrani)
Takabbur asal kata dari Kabaro-Yakburu-Kibron artinya Besar, Takabbaro-Yatakabbau-Takabburon, Artinya Merasa Besar.
Ada Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Ketika Pergi Ke Masjid untuk Beribadah Selalu Memakai Sandal dan Pakaian Terbaik, dan Merasa Khawatir Riya dan Sum’ah Merasuki nya, ia Bertanya Pada Nabi, Maka Nabi Menjawab : Riya’ dan Takabur itu tidak Pakai Sandal dan Bajumu (Yang Terbaik), Sesungguhnya nya Allah Subhanahu wa Ta’ala itu Maha Indah dan Suka Akan keindahan,
الكبر بطر الحق و غمط الناس
“Kibir (Takabbur) itu adalah Menolak Haq (Kebenaran) dan Menghina orang-orang (Penyampai Kebenaran tsb)”.
Dari akar kata Takabbur, Seakar kata dengan Takbir (Memaha Besarkan Alloh), Kenapa Shalat Dimulai Dengan Takbir?
Orang Muslim Yang Tidak Merasa Berdosa Bila tidak Sholat ,Artinya Dia Sudah Takabbur.
Kenapa Apabila Berkendaraan Melalui jalan Menanjak Disunahkan
Baca Takbir, Artinya Terkadang Dengan Anugrah, Nikmat, Dan Kelebihannya (Hidupnya menaik/membaik) Menjadikan nya Takabbur.
Qorun Menolak Bayar Zakat, Fir’aun Mengaku Tuhan, Dan Dengan Anugrah Ilmu dan Banyak Pengikut, Ia Menjadi Nabi dll. Padahal
ان فوق كل عالم عليم
Sungguh diatas orang yang Berilmu ada Yang Maha Luas ilmunya.
Begitupun Contoh yang Lain nya.
Dan Kenapa Ketika Usai Shaum Ramadlan, Atau Usai Shalat Fardlu Yang Lima Waktu, kita Dianjurkan Baca Takbir (Dzikir)?
Karena Kita Merasa Bangga, Puas, Hebat dengan ibadah Yang Sudah Dilakukan, Padahal Belum tentu ibadah tersebut Maqbul, Mabrur diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Apalagi Apabila Usai Shaum Ramadlan Menahan Lapar dan Haus Sebulan Penuh, Bentuk Syukur nya Bukan Dengan Hura-Hura, Pesta Pora, Apalagi Menghamburkan Harta, Tidak demi
kian, Tapi Dengan Takbir.
Dengan Takbir kita Memahabesarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengecilkan diri kita dihadapanNya.
Semoga Kita Berlindung Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Dari Ujub, Riya, Sum’ah dan Takabur, Sehingga Kita ada dalam Ihtiyathi (Kehati-hati an dan Selalu Menjaga dan Memelihara Ketaqwaan)
Semoga Semua ibadah kita Maqbul, Mabrur dan Di terima Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin
Semoga Kita Selalu Sehat & Bahagia.
Barakallahu fiikum.
Allahul Musta’an.
Hanya Allah Penolong Kita.