KTQS # 1723
DOA UNTUK BAYI YANG BARU LAHIR & DOA UNTUK ORANGTUANYA.
Kelahiran merupakan prosesi kehidupan yang sangat didambakan kehadirannya oleh para orang tua. Tangis bayi sebagai tanda awal kehidupan, biasanya akan disusul dengan tangis bahagia dari kedua orang tua, khususnya ibu.
Lelah mengandung selama 9 bulan bahkan lebih, dan sakitnya melahirkan, seolah hilang begitu saja setelah melihat bahwa bayi yang lahir berada dalam kondisi sehat walafiat.
Hanya berbahagia saja tentunya tidak cukup, karena syariat agama Islam mengajarkan kepada kita untuk melakukan doa yang dilakukan saat bayi baru lahir.
Ini doa untuk bayi nya :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
A’UUDZU BI KALIMATILLAAHIT-TAAMMAATI MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMAATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMAATIN
“Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pAndangan mata buruk”. (HR. Abu Daud 3371).
Atau doa ini,
Ada do’a yang berasal dari Qur’an yang bisa dibaca saat seorang bayi baru lahir, seperti diterangkan sahabat Abu Hurairah saat meriwayatkan sebuah hadits tentang tusukan syaithan pada bayi yang baru lahir, beliau mengucapkan:
Bacalah bila kalian mau (ayat yang berbunyi),
وَإِنِّي أُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
WA INNII U’IDZUHAA BIKA WA DZURRIYYATAHAA MINASY-SYAITHAANIR-RAJIIM
“Dan aku meminta perlindungan untuknya kepada-Mu dan juga untuk anak keturunannya dari syaitah yang terkutuk”. Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (3/110 –As-Sindi), Muslim (15/128 Nawawi) dan Abu Ya’la (5971).
Doa untuk orang-tuanya, riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Hadis yang menceritakan pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan syarat masuk islamnya Abu Thalhah. Hingga mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang lincah dan sehat, yang membuat Abu Thalhah sangat mencintainya.
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keberkahan untuk hubungan mereka. Hingga Ummu Sulaim melahirkan anak lelaki.
Beliau berpesan, jika tali pusarnya telah putus, jangan diberi makan apapun sampai dia diantarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di situlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tahnik, dan mendoakan,
بَارَكَ اللَّهُ لَكِ فِيهِ، وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
BAARAKALLAHU LAKI FIIHI, WA JA’ALAHU BARRA TAQIYYAN
“Semoga Allah memberkahi anak ini untukmu dan menjadikannya orang baik yang bertaqwa”.
Keterangan:
Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya (no. 7310). Sanadnya dinilai shahih oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawaid 9/216, doa ini ma’tsur (diriwayatkan) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Atau doa ini untuk orangtuanya,
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي المَوهُوبِ لَكَ , وَشَكَرْتَ الوَاهِبَ , وَبَلَغَ أَشُدَّهُ , وَرُزِقْتَ بِرَّهُ
BAARAKALLAHU LAKA FIL MAUHUUBI LAKA, WA SYAKARTAL WAAHIB, WA BALAGHA ASYUDDAHU, WA RUZIQTA BIRRAHU
“Semoga Allah memberkahi anak yang dianugerahkan kepadamu, semoga kamu bisa mensyukuri Sang Pemberi (Allah), semoga cepat besar dan dewasa, dan engkau mendapatkan baktinya si anak”. (Do’a dari Hasan al-Bashri, seorang tabi’in)
Ada juga do’a yang diriwayatkan dari seorang tabi’in lainnya, Ayyub as-Sikhtiyani, yakni:
جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ – صلى الله عليه وسلم –
JA’ALAHULLAHU MUBAARAKAN ‘ALAIKA WA ‘ALAA UMMATI MUHAMMAD
“Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
Barakallahu fiikum.