KTQS # 1722 ADAB MEMBESUK ORANG SAKIT MUSLIM & KAFIR

KTQS # 1722

ADAB MEMBESUK ORANG SAKIT MUSLIM & KAFIR

“Barangsiapa yang menjenguk orang yang sakit, maka orang itu senantiasa berada dalam khurfah surga.” Beliau ditanya, “Apa itu khurfah surga wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kebun yang penuh dengan buah-buahan yang dapat dipetiknya”. (HR. Muslim no. 2568)

Adab-adab bagi para pembesuk:
1. Mengingatkan orang yang sakit untuk selalu bersabar atas takdir Allah atas dirinya & Mewasiatkan kepada orang yang sakit untuk banyak-banyak bertaubat dan beristighfar kepada Allah.

2. Menjenguk orang yang sakit boleh kapan saja selama tidak mengganggu orang yang sakit tersebut. Jika di rumah sakit, sesuaikan dgn waktu besuk. Tidak terlalu lama menjenguk karena bisa mengganggu istirahat orang yang sakit, kecuali jika orang yang sakit meminta dia untuk tinggal lebih lama.

3. Dianjurkan untuk duduk di samping kepala orang yang sakit. Abdullah bin Abbas ra berkata, “Jika Nabi saw saat menjenguk orang yang sakit, beliau duduk di samping kepalanya”. (HR. Al-Bukhari no. 536 dalam Al-Adab Al-Mufrad dan dinyatakan shahih dalam Shahih Al-Adab no. 416)

4. Menanyakan keadaan orang yang sakit, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi saw ketika menjenguk Abu Bakar Ash-Shiddiq yang tengah sakit. (HR. Al-Bukhari no. 5654 dan Muslim no. 1376)

5. Mendoakan kebaikan dan kesembuhan untuk orang yang sakit, karena para malaikat akan mengaminkannya.

Dari Ummu Salamah ra dia berkata:
Rasulullah saw bersabda: “Apabila kalian menjenguk orang yang sedang sakit atau yang telah meninggal maka ucapkanlah ucapan-ucapan yang baik, karena sesungguhnya para malaikat akan mengaminkan apa yang kalian katakan”. (HR. Muslim no. 1527)

6. Terakhir Doa kan bagi yg sakit.

‎لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
Labaa’sa thuhuur insya Allah

“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari).

Atau doa:

‎أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As alullaha ‘adziima rabbal ‘arsil ‘adziim ay-yasfiyaaka

“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud)

MEMBESUK ORANG SAKIT KAFIR

Dibolehkan menjenguk orang kafir, namun tidak boleh mendoakannya. Cukup dengan datang dan mengobrol biasa saja. Dan doakan dalam hati agar Allah memberikan hidayah kepadanya untuk masuk islam dengan sakit yang sedang dideritanya itu.

Berdasarkan beberapa hadits :
Hadits Anas bin Malik riwayat Al-Bukhari no. 5657 dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam menjenguk seorang pemuda Yahudi (yang menjadi pelayan beliau) ketika dia sakit.

Hadits dari Musayyib bin Hazm AlMakhzumi, ia berkata, “Ketika Abu Thalib akan meninggal dalam sakit kerasnya, Rasulullah n menjenguknya. Beliau mendapati Abu Jahal bin Hisyam dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah di sisinya. Beliau bersabda, ‘Wahai paman, ucapkanlah Laa Ilaaha Illa Allah, sebuah kalimat yang dengannya aku bersaksi untukmu di sisi Allah..”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi SAW menjenguk seorang Yahudi yang sakit”. (HR. Ibnu Hibban)

Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Rasulullah n berangkat menjenguk Abdullah bin Ubay bin Salul saat ia sakit keras yang membawa kepada kematiannya…”. (HR. Abu Daud dan Al-Hakim)

Al Imam Syafi’i mengatakan, “Tidak dianjurkan menjenguk orang kafir dzimmi, tetapi dibolehkan bila ada hubungan kekerabatan, tetangga atau semacamnya yang diharapkan keislamannya atau untuk menunaikan hak-hak bertetangga”. (Kasyaf al Qinaa 2/88)

Sedangkan untuk orang kafir yang menampakkan permusuhannya kepada umat islam, ulama sepakat mengharamkan mengunjunginya ketika sakit.

Barakallahu fiikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *