KTQS # 1720
TIDAK ADA PENYAKIT MENULAR?
Saat ini telah menyedot banyak perhatian diseluruh dunia terhadap wabah penyakit yang disebut dengan corona yang berasal dari negeri China.
Kita tidak akan membahas tentang wabah penyakit menular tersebut, tapi seiring dengan ramainya pemberitaan wabah penyakit corona juga ramai sekali share hadits tentang tidak adanya penyakit menular dalam islam. Benarkah? Kita coba kaji.
Hadits tersebut adalah,
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Tidak ada penyakit menular dan thiyarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan saya menyukai ucapan yang baik”. (HR. Muslim no. 2223)
Jelas hadits ini bertentangan dengan kondisi sekarang dimana penyakit tsb dengan cepat menjalar keseluruh dunia, inilah disebut dengan menular dan pwnyakit ini cepat meluas disebut dengan wabah.
Sesungguhnya asbabul wurud hadits ini adalah saat itu orang jahiliyah meyakini bahwa penyakit menular itu terjadi dengan sendirinya tanpa sebab sehingga harus diterima kenyataan tersebut, bukan karena takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini jelas berakibat fatal karena menyangkut aqidah islamiyah seseorang jika meyakininya. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak disebutkan dalam beberapa dalil bahwa penyakit menular itu merupakan takdir Allah yang tentunya harus diyakini menjadi sebab dan mempercayai bahwa ada penyembuhnya selain dengan hidup sehat sesuai ajaran islam tentang makan makanan yang halal dan thoyiban.
Beberapa hadits yang menyatakan penyakit menular diantaranya adalah,
“Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa”.( HR. Muslim: 5380)
Maksudnya adalah kita diminta agar menghindari wabah penyakit tersebut sebagai tindakan waspada agar tidak terkena.
Orang Arab Badui berkata, “Ada apa dengan unta yang berada di padang pasir bagaikan kijang-kijang yang kuat, lalu ia disatukan dengan unta yang sakit, ternyata unta yang sehat ini menjadi sakit?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang menularkan pertama kali penyakit tersebut kepada unta tersebut? (Unta tersebut atau Allah Ta’ala?)””. (H.R. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
Maksudnya adalah harus diambil tindakan evakuasi bagi yang sehat dari sekumpulan yang sakit yang terkena wabah penyakit menular.
Demikian penjelasan nya.
Barakallahu fiikum.
www.kajian-ktqs.com
www.daarularqom.org