Kajian Tematis al-Qur’an
& as-Sunnah # 483
HADITS PALSU SHAUM TARWIYAH. 8 DZULHIJAH & HADITS SHAHIH SHAUM ARAFAH 9 DZULHIJAH
[1]. Hadits tentang Shaum Tarwiyah tgl 8 Dzulhijah adalah Palsu/Maudhu’.
“Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun”. (HR.Imam Dailami)
Ada juga riwayat yg menyebutkan,
صَوْمُيَوْمَالتَّرْوِيَّةِكَفَارَةُسَنَة
“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijah) akan mengampuni dosa setahun yg lalu.”
Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini tidak shahih. Asy Syaukani mengatakan bahwa hadits ini tidak shahih.
Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) adalah hukumnya bid’ah, tidak bisa diamalkan.
Karena hadits yg mereka jadikan sandaran adalah hadits palsu/maudlu’ yg sama sekali tidak boleh dibuat sebagai dalil.
Jangankan dijadikan dalil, bahkan membawakan hadits maudlu’ bukan dgn maksud menerangkan kepalsuannya kepada umat, adalah hukumnya haram.
[2]. Puasa pada hari Arafah 9 Dzulhijah adalah hukumnya sunah sebagaimana hadits shahih.
Anas bin Malik pernah mengatakan, “Hari Arafah lebih utama dari 10.000 hari-hari lainnya.” [Latha-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali]
Siapa saja yg berpuasa ketika itu akan mendapatkan ampunan dosa utk 2 tahun, sebagaimana sabda Rasulullah saw,
“Puasa hari arafah (9 dzulhijah) menebus dosa setahun yg lalu dan setahun yg akan datang dan puasa asyura (10 muharram) menebus dosa setahun yg telah lewat.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
“Di antara hari yg Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah”. [HR. Muslim]
“Sebaik-baik doa adalah doa pd hari Arafah. Dan sebaik-baik yg kuucapkan, adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir (Tidak ada sesembahan yg berhak disembah kecuali Allah semata, tdk ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yg menguasai segala sesuatu)”. [HR. Tirmidzi] Salam !