ADAB BUANG AIR BESAR atau KECIL
1. Berdoa
A. Doa masuk kamar kecil (toilet)
اللَّهُمَّإنِّيأَعُوذُبِكمِنْالْخُبُثِوَالْخَبَائِثِ
Allaahumma Innii A’udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.(Muttafaq’alaih dari Annas ra)
B. Doa keluar dari Toilet
غُفْرَانَكَ
Ghufraanaka
Artinya: Aku mohon ampunan-Mu, Ya Allah. (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dari Aisyah ra)
2. Tidak berbicara saat buang air besar atau kecil.
“Apabila dua orang buang air, hendaknya salah satu diantara mereka sembunyi dari yg lain (tidak saling melihat aurat) dan janganlah keduanya bercakap-cakap karena Allah murka terhadap yg demikian”. (HR.Ahmad dr Jabir ra)
3. Membersihkan bekas buang air besar atau kecil.
“Bersihkan diri dari buang air karena kebanyakan siksa kubur disebabkan oleh hal itu”. (HR.Daraquthni dari Abu Hurairah ra)
4. Bercebok dengan tangan kiri.
“Janganlah kalian memegang kemaluan menggunakan tangan kanan saat buang air dan bercebok”. (HR.Muslim dari Abu Qatadah ra)
5. Jangan kencing disembarang tempat.
“…Jauhilah olehmu dua yg mendatangkan laknat..yg kencing dijalan dan tempat berteduh”. (HR.Muslim dari Abu Hurairah ra)
6. Laki-laki boleh kencing sambil berdiri.
“Nabi mendatangi suatu tempat, lalu beliau kencing sambil berdiri”. (HR.Bukhari no. 224 dari Abu Hudzaifah ra, HR. dan Muslim no. 273).
Ini bagi Laki-laki, wanita tidak diperkenankan sambil berdiri. Namun, bagi laki-laki boleh sambil jongkok sesuai hadits,
“Nabi saw pernah keluar bersama kami dan di tangannya terdapat sesuatu yang berbentuk perisai, lalu beliau meletakkannya kemudian beliau duduk lalu kencing menghadapnya”. (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
7. Tidak menghadap atau membelakangi ka’bah.
“Apabila kamu mendatangi tempat air besar atau kecil, jgnlah menghadap kiblat dan jangan pula membelakangi”. (HR.An-Nasa’i dr Abu Ayyub ra)
Maksudnya: apabila buang air dilakukan ditempat terbuka. Namun, kalau kita melakukannya dalam kamar mandi dan terhalang dinding, tidak mengapa kita menghadap dan membelakangi ka’bah.
Salam !