KTQS # 990
MEMBUKA AIB SENDIRI
Setiap orang mempunyai masa lalu atau sesuatu yang buruk yang pernah dia lakukan, namun terkadang orang menceritakan keburukannya atau aibnya itu kepada orang lain sebagai bahan pembicaraan atau lelucon.
Atau menurut sebagian orang mengatakan, kita harus jujur sehingga segala sesuatu harus diceritakan, padahal ini adalah salah kaprah!
Menceritakan aib bukanlah sebuah kejujuran, tapi suatu kebodohan. Karena sesungguhnya dia telah membuka sesuatu yang telah Allah swt tutupi dan ini adalah berdosa.
Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang yg menampak-nampakkannya dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan sesuatu di waktu malam sementara Allah telah menutupinya kemudian di waktu pagi dia berkata: ‘Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu’, padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya…
Sesungguhnya Ia pun bermalam saat itu dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah”. (HR. Imam al-Bukhari, kitab adab, bab sitri al-mukmin ala nafsihi)
Janganlah membuka sesuatu yg telah Allah swt tutupi, karena jika Allah telah membukanya tidak ada seorangpun yg bisa menutupinya.
Salam !