KTQS # 875
WANITA HAID MEMEGANG dan MEMBACA AL-QUR’AN
> MEMEGANG MUSHAF AL-QUR’AN
Dalam QS al-Waq’iah 79: la yamussuhu illa almuthahharun “Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yg disucikan” BUKAN dalil larangan menyentuh Alquran bagi yg tidak suci.
Yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah para malaikat yg suci, seperti yg dijelaskan pada QS ‘Abasa 13-16. Imam Malik menjelaskan dalam kitabnya, al-Muwaththa.
> MEMBACA AL-QUR’AN
Dari Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw berdzikir kepada Allah pada setiap keadaannya”. (HR.Muslim dan Bukhari)
Dzikir kepada Allah disunnahkan di setiap keadaan. Termasuk dalam makna dzikir adalah membaca Al Qur’an.
> HADITS-HADITS DHOIF
1. Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda: “Wanita haid dan orang yg junub tidak boleh membaca (walaupun satu ayat) Alquran”. (HR. Ibnu Majah)
2. Ali ia berkata, “Dalam keadaan apapun, selain junub, Rasul saw selalu membacakan Alquran kepada kita”. (HR.Tirmizi)
3. Jabir berkata, “Wanita haid dan nifas serta orang junub tidak boleh membaca Alquran”. (HR.Tirmizi)
4. Dari Abdullah bin Abi Bakr, bahwa dalam surat yg ditulis oleh Rasulullah saw kepada Amru bin Hazm: “Janganlah memegang Al Qur’an kecuali orang suci”. (HR Malik, hadits mursal)
Semua hadits tsb dla’if (lemah). Kelemahannya ada pada rawi Ismail bin Ayyaasy.
Imam Bukhari mengatakan, ia munkarul hadits. Imam Bukhari sependapat dgn Ibnu Abbas ra mengatakan, “Tidak mengapa bagi yang junub untuk membaca al Qur’an”. (Riwayat Imam Bukhari secara mu’allaq).
Ini juga pendapat Said bin al Musayyib dan Dawud. (Lihat Shahih Bukhari dan al Mughni).
> KESIMPULAN Wanita Haid BOLEH MEMEGANG MUSHAF dan MEMBACA AL-QUR’AN, karena tidak ada dalil yg shahih dan sharih yg melarangnya.
Salam !