KTQS # 730
DULU SHAUM ASYURA ADALAH WAJIB
SEJAK JAMAN JAHILIYAH NABI MELAKUKANNYA :
“Dulu kaum Quraisy biasa bershaum hari ‘Asyura pada masa jahiliyyah. Dan Rasulullah saw juga terbiasa bershaum pada hari tsb”.
(HR. Al-Bukhâri 2002, Muslim 1125)
SETELAH BERHIJRAH NABI TETAP MELAKUKANNYA :
Ketika Rasulullah saw berhijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Maka beliau bertanya (kepada mereka) : “Hari apakah ini yang kalian bershaum padanya?”, mereka menjawab :“Ini merupakan hari yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun bershaum pada hari tersebut”, lalu Rasulullah saw bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.
Maka Rasulullah saw bershaum pada hari tersebut dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut. (HR. Al-Bukhari 2004, 3397, 3943, 4680, 4737. Muslim 1130)
AWALNYA WAJIB :
Sayyidah ‘Aisyah ra : “Dulu Rasulullah saw memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari ‘Asyura…”. (Al-Bukhari 2001, Muslim 1125)
KINI MENJADI TIDAK WAJIB :
“Ketika turun perintah shaum Ramadhan, maka shaum Ramadhan menjadi kewajiban, dan ditinggalkanlah (kewajiban) shaum ‘Asyura`. Jadinya barangsiapa yang mau boleh bershaum & tidak bershaum pada hari tersebut (Mustahab/Tidak Wajib)”. (HR. Al-Bukhari 4504)
Salam !