KTQS # 589
DOA-DOA SESUAI SUNNAH (1)
Rasulullah SAW bersabda : “Berdoalah kamu sekalian kepada Allah SWT dengan perasaan yakin akan dikabulkannya doamu. Ketahuilah bahwasannya Allah SWT tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak bersungguh-sungguh”. (HR. At-Tirmidzi)
DOA PENAWAR HATI YANG DUKA
Doa Tatkala Dirundung Gundah, Sedih, dan Perasaan Tak Menentu
اللَّهُمَّإِنِّيعَبْدُكَوَابْنُعَبْدِكَوَابْنُأَمَتِكَنَاصِيَتِيبِيَدِكَمَاضٍفِيَّحُكْمُكَعَدْلٌفِيَّقَضَاؤُكَأَسْأَلُكَبِكُلِّاسْمٍهُوَلَكَسَمَّيْتَبِهِنَفْسَكَأَوْأَنْزَلْتَهُفِيكِتَابِكَأَوْعَلَّمْتَهُأَحَدًامِنْخَلْقِكَأَوْاسْتَأْثَرْتَبِهِفِيعِلْمِالْغَيْبِعِنْدَكَأَنْتَجْعَلَالْقُرْآنَرَبِيعَقَلْبِيوَنُورَصَدْرِيوَجِلَاءَحُزْنِيوَذَهَابَهَمِّي
Allaahumma innii ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatik, naashiyatii biyadik, maadlin fiyya hukmuk, ‘adlun fiyya qadlaa’uk, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahuu fii kitaabika, au ‘allamtahu ahadan min khalqika, awis ta’tsarta bihii fii ‘ilmil ghaibi ‘indaka, an taj’alal Qur’aana rabii’a qalbii wanuura shadrii wajalaa’a huzni wa dzahaaba hammii
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku”.
(HR Ahmad 1/391, 452, alhakim 1/509 ibnu hibban no 372)
Salam !