KTQS # 1156
KHIANAT : Mencari-cari kesalahan & menyebarkannya
(Taujih syekh Muhammad ad-Duwaisy)
Rasulullah SAW bersabda: “wahai semua orang yang telah beriman dengan lisannya, sedangkan iman belum memasuki hatinya, janganlah kalian menyakiti orang-orang Islam, jangan pula kalian mencela mereka, serta, janganlah kalian mencari-cari aurat (hal-hal yang tersembunyi dari mereka), sebab, sesunguhnya, siapa saja yang mencari-cari aurat saudara seagama dengannya (muslim), niscaya Allah SWT pun akan mencari-cari auratnya, Allah SWT akan membongkar “kartunya”, meskipun ia bersembunyi di dalam rumahnya yang berpindah-pinda.” (HR. at-Tirmidzi dari Ibnu Umar, Ahmad dan Abu Daud dari Abu Barzah)
Sesungguhnya, siapa saja yang mencari aurat dan kesalahan dan mencari-cari untuk menjeratnya, Allah SWT akan membalasnya, dan balasan itu sejenis dengan apa yang dilakukan.
Dan tentu perbedaannya sangat jauh antara manusia yang mencari-cari kesalahan, dan memasang jerat dgn kalimat nya, dengan yang dilakukan oleh seorang manusia, dengan mencari-cari yang dilakukan oleh Allah SWT (mencari solusi), sebab Allah SWT Maha mengetahui niat yang tersembunyi dan apa saja yang disembunyikan oleh dada.
Manusia terkadang menghias dan membungkus isi hatinya dengan pernyataan indah nan manis, dan terkadang, pernyataan lahiriahnya tampak sebagai rahmat dan kasih sayang, padahal batinnya adzab (busuk).
Perlu diketahui, pekerjaan mencari keterplesetan dan kesalahan adalah bagian dari sifat munafik, …semoga Allah SWT menyelamatkan kami dan kalian darinya. (Aamiin)
Ibnul Mubarak berkata: “Seorang mukmin itu mencarikan permakluman yang baik atas kesalahan, sedangkan orang munafik itu mencari keterplesetan.”
Jadi, orang beriman itu, saat melihat kesalahan atau kekeliruan yang terjadi pada saudaranya, ia mencarikan permakluman yang baik atasnya, sedangkan orang munafik, justru mencari keterplesetan dan kesalahan.
Salam !