KTQS # 1089
ADAKAH PUASA 10 HARI DIAWAL BULAN DZULHIJAH ?
Disepakati bahwa 10 hari awal dzulhijah adalah waktu yg utama untuk beramal shaleh apa saja, karena di awal bulan ini terkumpul beberapa amal induk seperti, berhaji, berqurban, shalat idul adha.
Dalilnya, “Tidak ada satu amal sholeh yg lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yg dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)…”. (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas)
Lalu bagaimana dgn puasa tgl 1 s/d 9 dzulhijah?
Dalilnya, Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi saw (Hafshoh) mengatakan,“Rasulullah saw biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah”. (HR. Abu Daud no. 2437.
Tapi di hadits tsb tidak disebutkan puasa apa, karenanya kembali ke asal yaitu puasa sunnah yg biasa dilakukan, senin kamis & daud.
Namun ada sebuah riwayat dari ‘Aisyah yg menyebutkan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijah sama sekali”. (HR. Muslim no. 1176).
Kedua hadits diatas seperti bertentangan, Imam Ahmad menjelaskan bahwa maksud riwayat ‘Aisyah adalah Nabi saw tidak berpuasa penuh selama sepuluh hari Dzulhijah (dan puasa tsb adalah puasa sunat, terkadang dilakukan dan kadang tidak).
Sedangkan maksud riwayat istri Nabi saw Hafshoh adalah Nabi saw berpuasa di mayoritas hari yg ada. Jadi, hendaklah berpuasa di sebagian hari dan berbuka di sebagian hari lainnya. (Latho-if Al Ma’arif, hal. 459-460)
Kini jelas bahwa, Nabi saw tidak berpuasa penuh 9 hari di awal Dzulhijah, maka tepat jika dikatakan bahwa puasa di 9 hari awal dzulhijah adalah puasa sunah yg biasa dilakukan yaitu senin-kamis atau daud (puasa selang sehari).
Dan yg terpenting jgn tinggalkan puasa Arafah 9 Dzulhijah.
“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yg lalu dan setahun akan datang…”. (HR. Muslim no. 1162).
Salam !