TEMPAT SHALAT & PANDANGAN MATA SAAT SHALAT
> TEMPAT SHALAT
Hudzaifah ra berkata Rasulullah saw bersabda :
“Kami diberi keutamaan atas manusia lainnya dgn tiga hal:
(1), Saf kami dijadikan sebagaimana saf para malaikat.
(2), ( الأرْضِ ) bumi dijadikan untuk kami semuanya sebagai masjid.
(3), dan debu/tanahnya dijadikan suci untuk kami apabila kami tidak mendapatkan air”.
(HR. Muslim no. 811)
Abu Said Al-Khudri ra berkata Rasulullah saw bersabda:
“Semua tempat di bumi ini adalah masjid (dapat digunakan untuk shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan“.
(HR. Abu Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, shahih Al-Irwa’: 1/320)
Hadits diatas menyebutkan bahwa dimanapun dibumi ini ( الأرْضِ ) / Al Ardh adalah tempat sujud, dgn demikian melaksanakan shalat dimanapun bisa dilakukan, kecuali di dua tempat terlarang, dalil nya jelas serta terang benderang tanpa keraguan sedikitpun di kitab-kitab manapun.
> ARAH MATA SAAT SHALAT
Rasulullah bersabda:
“Ada apa dgn orang-orang yg mengangkat pandangannya ke langit dalam shalatnya? Hendaknya mereka menghentikan perbuatan tsb atau mata-mata mereka akan dibutakan?”.
(HR. Al-Bukhari)
“Aku (Aisyah) bertanya kepada Rasulullah Saw tentang memalingkan pandangan ketika shalat. Beliau bersabda, ‘itu adalah gangguan yg dilancarkan setan terhadap seorang hamba’”.
(HR. Al-Bukhari)
Abdullah bin Abbas ra berkata, “Apabila Rasulullah telah memulai shalatnya, beliau tidak melihat kecuali hanya ke tempat sujudnya”.
(HR. Al-Baihaqi)
“Beliau tidak melihat kecuali ke tempat sujudnya,” maksudnya adalah Nabi Saw hanya mengarahkan pandangan ke arah tempat sujudnya.
> ARAH MATA SAAT TASYAHUD
Ketika duduk tasyahhud, pandangan diarahkan ke jari telunjuk, bukan ke tempat sujud.
“Nabi saw meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya dan beliau berisyarat dgn jari telunjuk ke arah kiblat, serta mengarahkan pandangan mata kepadanya (telunjuk itu)”.
(HR. an-Nasai 1160, Ibn Hibban 5/274, Ibn Khuzaimah 719)
Salam !