KTQS # 2018 JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN ORANG

KTQS # 2018

JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN ORANG

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfitman :

“Dan janganlah kamu melupakan kebaikan di antara kamu”. (QS. Al-Baqarah: 237)

Islam mengajarkan kepada kita untuk menjadikan semua hidup kita; perbuatan, ucapan, dan bahkan setiap hembusan nafas sebagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Termasuk diantaranya ketika kita memberi dan diberi kebaikan. Ketika kita berada pada posisi pemberi kebaikan kepada orang lain maka kita diperintahkan untuk memberi dengan ikhlas tanpa pamrih.

Tidak mengharapkan balasan atas kebaikan yang telah dilakukan itu, bahkan tidak mengharapkan ucapan terima kasih.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika mengisahkan tentang sifat Al-Abrar yaitu orang-orang yang beruntung penghuni surga :

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih”. (QS. Al-Insan: 8-9)

Hal ini, untuk menjadikan kita betul-betul hidup untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semua kebaikan; pemberian, sedekah, hadiah, dst kepada orang lain semata-mata untuk Allah bukan untuk manusia.

Kita mengharap balasan Allah bukan balasan manusia sehingga dengan inilah kita mewujudkan hakikat Tauhid dan kita tidak akan pernah kecewa dengan apa yang terjadi setelah itu, meski orang yang kita berikan kebaikan itu membalas air susu dengan air tuba.

Ketika kita berada pada posisi diberi, kita menerima kebaikan dari orang lain, maka Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak melupakan kebaikan tersebut, sekecil apapun kebaikan tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfitman :

“Dan janganlah kamu melupakan kebaikan di antara kamu”.  (QS. Al-Baqarah: 237)

Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat murka kepada orang-orang yang mudah melupakan kebaikan.

Seperti para istri yang buruk yang dengan mudahnya melupakan banyak kebaikan suaminya hanya lantaran satu kesalahan yang diperbuat suaminya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Aku pernah diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita, karena mereka sering berbuat kufur.” Beliau ditanya: “Apakah mereka berbuat kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengingkari pemberian dan kebaikan (suami). Bilamana engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, sementara ia hanya melihat satu kesalahan saja darimu, ia akan mengatakan: “Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu”. (HR. Bukhari: 29)

Kita diperintahkan untuk mensyukuri nikmat tersebut. Berterima kasih atas kebaikan tersebut adalah bagian dari bentuk syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah, seorang yang tidak beryukur (berterima kasih) kepada manusia”. (HR. Abu Dawud: 4811)

Dan lebih dari itu, kita pun diperintahkan untuk membalas kebaikan dengan kebaikan yang serupa. Bahkan, jika seandainya kita tidak sanggup untuk membalasnya dengan sesuatu yang serupa maka balaslah dengan do’a.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa yang berbuat kebaikan kepada kalian maka balaslah, apabila kalian tidak mendapat sesuatu untuk membalasnya maka do’akanlah dia hingga kalian melihat bahwa kalian telah membalasnya”. (HR. Abu Dawud: 1672)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *