KTQS # 2010
HAFAL ASMAUL HUSNA MASUK SURGA?
Banyak orang yang beranggapan bahwa cukup dengan menghafalkan Asmaul Husna maka akan masuk surga. Makanya ada yang dijadikan lagu agar mudah dilafalkan, katanya. Padahal makna ihsha’ yang disebutkan dalam hadits ternyata tidak hanya sekedar menghafalkan saja.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Allah ‘azza wajalla mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa meng-ihsha’ (menjaganya) maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari: 2736, Muslim: 2677)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan: Makna ihsha’ (menjaga) sembilan puluh sembilan nama ini yang konsekuensinya dapat memasukkan ke surga bukanlah hanya dengan engkau menuliskannya di kertas kemudian engkau ulang-ulang hingga hafal, akan tetapi maknanya adalah:
▪️Pertama: menghafal lafazhnya
▪️Kedua: memahami maknanya
▪️Ketiga: beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan konsekuensinya, dan hal itu dari dua sisi yaitu:
– Berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengannya, berdasarkan firman-Nya:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.” (QS. Al-A’raf: 180)
– Bersedia melakukan apa-apa yang menjadi konsekuensi dari nama-nama ini. Misalnya Ar-Rahim yang konsekuensinya adalah rahmat maka lakukanlah amal shalih supaya dapat mendatangkan rahmat Allah. Konsekuensi dari Al-Ghafur adalah ampunan, jadi lakukanlah apa-apa yang menjadi sebab untuk pengampunan terhadap dosa-dosamu. Inilah makna ihsha’. (Al-Qaulul Mufid: 2/258-259)
Oleh sebab itu, Asmaul Husna tidak hanya untuk dihafal saja, apalagi sampai dilagukan serta diiringi musik, bertambah lagi kesalahannya. Asmaul husna itu hendaknya dihafal kemudian dipahami serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah makna ihsha’ yang bisa menjadi sebab kita masuk surga.