KTQS # 1972
DOA NABI NUH
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِـوَا لِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَا لْمُؤْمِنٰتِ ۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَا رًا
robbighfir lii wa liwaalidayya wa limang dakhola baitiya mu-minaw wa lil-mu-miniina wal-mu-minaat, wa laa tazidizh-zhoolimiina illaa tabaaroo
“Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran”. (QS. Nuh 71: Ayat 28)
Dalam Tafsir Al Jalalayn kalimat terakhir disebutkan,
“…dan janganlah Engkau tambahkan kepada orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan. akhirnya mereka benar-benar dibinasakan.”
(QS. Nuh 71: Ayat 28)
KISAH NABI NUH
Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami (Yaitu Nuh & Luth), lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah. Dan dikatakan (kepada kedua istri itu), ‘Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)’.” (QS. At-Tahrim : 10)
Nabi Nuh selalu mendoakan istri dan anaknya namun mereka tetap tidak beriman.
Sungguh bisa kita bayangkan bagaimana ujian yang sangat berat yang dilalui oleh Nabi Nuh ‘alaihissalam. Beliau berdakwah selama ratusan tahun, akan tetapi anak dan istrinya ternyata tidak beriman.
Jika kisah seperti ini terjadi di zaman sekarang, maka tentu seorang Da’i akan mendapat cacian dan makian luar biasa, karena dia mendakwahi orang lain, namun istri dan anaknya tidak mendengar dakwahnya sendiri.
Dan dalam hadits disebutkan bahwa setiap orang yang kita doakan, maka kita akan mendapatkan kebaikan dari doa-doa tersebut, doa itu akan kembali kepada di sipendoa.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ummu darda’, bahwa Rasulullah bersabda:
Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang diutus baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Semoga Allah mengabulkannya dan semoga engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan. (H.R. Muslim no.2733)