KTQS # 1962 MASA IDDAH DALAM 6 KONDISI

KTQS # 1962

MASA IDDAH DALAM 6 KONDISI

1. Masa Iddah ditinggal meninggal dunia

Masa iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari. Al Baqarah ayat 234 :

“Orang-orang yang meninggal dunia di antara kamu serta meninggalkan istri-istri, hendaklah para isteri itu menunggu (ber’iddah) empat bulan sepuluh hari…”

2. Masa Iddah ditinggal meninggal dunia dan sedang hamil

Masa iddahnya sampai dengan melahirkan. Hal itu seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Sedangkan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya”. (QS. At-Talaq 65: Ayat 4)

3. Wanita yang Dicerai Belum Haid atau Sudah Menopause

Dalam QS. At-Talaq 65: Ayat 4 berisi perhitungan masa iddah bagi wanita yang dicerai namun belum haid atau sudah mengelami menopause adalah tiga bulan. Perhitungan tersebut sesuai dengan bulan Hijriah.

4. Ditalak suami dan tengah hamil

Masa iddah gugat cerai bagi wanita yang tengah hamil sama dengan perhitungan masa iddah wanita yang ditinggal meninggal dunia, yakni sampai dengan melahirkan. Ada Dalam QS. At-Talaq 65: Ayat 4.

5. Masa iddah wanita yang ditalak suami dan tak sedang hamil

Bagi wanita yang ditalak suaminya dalam keadaan tidak hamil maka masa iddahnya sebanyak tiga kali quru. Hal itu sesuai firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 228.

“Para istri yang diceraikan wajib menahan diri (menunggu) mereka selama tiga kali Quru’…”

Quru’ dalam masa iddah yang dimaksud adalah masa suci. Jika diceraikan sedang haid, maka masa iddah dihitung setelah masa haid itu.

6. Masa Iddah Wanita yang Dicerai dan Belum Pernah Bersetubuh

Tidak ada Masa iddah untuk wanita yang belum pernah bersetubuh dan diceraikan oleh sang suami. Hal itu sesuai dengan Quran surat Al-Ahzab ayat 49 yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka iddah…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *