KTQS # 1802
MANUSIA TERBAIK DAN TERBURUK
Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata,
“Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik ?” Beliau menjawab :
“Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”.
Dia bertanya lagi,
“Lalu siapakah orang yang terburuk?”
Beliau menjawab :
“Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. (HR. Ahmad; Tirmidzi dan al-Hakim, Shahih at-Targhib wat Tarhib, 3/313, no. 3363)
Kenapa orang yang panjang umurnya dan baik amalnya merupakan orang terbaik ?
Karena orang yang banyak kebaikannya, setiap kali umurnya bertambah maka pahalanya juga bertambah dan derajatnya semakin tinggi.
Kesempatan hidupnya merupakan tambahan pahala dengan sebab nilai amalannya yang terus tambah, walaupun hanya sekedar istiqamah di atas iman. Karena apakah yang lebih besar dari iman di dalam kehidupan ini ?
Sebaliknya, seburuk-buruk orang adalah orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya, kerana waktu dan jam seperti modal bagi pedagang.
Seyogyanya, dia menggunakan modalnya dalam perniagaan yang menjanjikan keuntungan. Semakin banyak modal yang diinvestasikan, maka keuntungan yang akan diraihnya juga semakin banyak.
Barangsiapa melewatkan hidup untuk kebaikannya maka dia telah beruntung dan sukses. Namun barangsiapa menyia-nyiakan modalnya, dia tidak akan beruntung dan bahkan merugi dengan kerugian yang nyata”. (Faidhul Qadir, 3/480)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar”. (QS. ash-Shaff: 10-12).
Barakallahu fiikum.