KTQS # 1741 TANYA JAWAB KTQS (49) : PUASA 29 & 30 HARI

KTQS # 1741

TANYA JAWAB KTQS (49) : PUASA 29 & 30 HARI

TANYA :

Assalamualaikum Pak Ustad..
Maaf mau tanya…
Ada info, katanya kalau puasa itu gak pernah sampai 30 hari menjalankannta. Jd kalau lebaran saat ini jatuh nya hari minggu, hari sabtu nya gak puasa lagi, krn kalau sabtu nya puasa berarti 30 hari.

Bukankah kita ikut pemerintah utk ketetapan kapan mulai puasa dan kapan lebarannya?

Mohon pencerahannya..
Terimakasih .

JAWAB :

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Pendapat itu tidak benar sama sekali, jelas ada dalilnya bahwa shaum ramadhan itu 29/30 hari tercatat di HR. Bukhari no. 1913 dan Muslim no. 1080 & HR. Bukhari no. 1907 dan Muslim no. 1080.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah, Kami tidak mengenal tulis-menulis (mayoritas tidak bisa baca-tulis, pent) dan tidak pula mengenal ilmu hisab (Mayoritas tidak tahu ilmu hisab) Bulan itu bisa seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 30)”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Bulan itu(bulan Sya’ban) dua puluh sembilan malam. Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila tertutup mendung, sempurnakanlah (bulan Sya’ban) menjadi tiga puluh hari.”

Ayat perintah puasa Ramadan diturunkan oleh Allah pada bulan Sya’ban 2 H. Berarti Rasulullah SAW sempat melaksanakannya sebanyak sembilan kali sebelum beliau wafat pada 12 Rabiul awal 11 H. Menurut atsar Ibnu Mas’ud dan Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah SAW semasa hidupnya lebih banyak berpuasa Ramadan 29 hari daripada 30 hari.

Setelah dilakukan kajian puasa Ramadan pada zaman Rasulullah SAW ini dibuktikan dengan hisab astronomi yang hasilnya dijelaskan sebagai berikut: Analisis astronomi menunjukkan selama sembilan tahun itu enam kali Ramadan panjangnya 29 hari, hanya tiga kali yang 30 hari.

Idul Fitri pada zaman Nabi pernah sekali terjadi pada hari Jumat, yaitu 1 Syawal 3 H yang bertepatan dengan 15 Maret 625. Inilah satu-satunya Idul Fitri yang jatuh pada hari Jumat semasa Rasulullah SAW hidup. Karenanya ada hadits jika dua hari raya ketemu maka boleh tidak shalat jum’at pada hari itu jika sudah shalat ‘Id.

Betul, kita mengikuti pemerintah untuk ketetapan kapan mulai puasa dan kapan lebarannya.

Barakallahu fiikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *