KTQS # 1582
DOA BERJALAN MENUJU MASJID
Masjid adalah Rumah Allah, tempat ibadah, ilmu dan petunjuk hidup. Maka kepergiaan seorang muslim ke masjid hendaknya juga dilandasi oleh niatan untuk mencari cahaya petunjuk.
Dalam hadits tentang kisah bermalamnya Abdullah bin Abbas ra di rumah bibinya, Maimunah ra yang juga merupakan istri Nabi saw, dijelaskan bahwa saat berangkat ke masjid Nabi saw biasa membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا
Allahummaj ‘al fii Qolbii nuuron, wafii lisaanii nuuron, waj ‘al fii sam’ii nuuron, waj ‘al fii bashorii nuuron, waj ‘al min kholfii nuuron, wamin amaamii nuuron, waj ‘al minfiiqii nuuron, wa miin tahtii nuuron, Allahumma a’thinii nuuron.
“Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku dan pada lisanku, jadikanlah cahaya dalam pendengaranku, jadikanlah cahaya pada penglihatanku, jadikanlah cahaya dari arah belakangku dan dari arah depanku, jadikanlah cahaya dari arah atasku dan dari arah bawahku, dan berilah aku cahaya!” (HR. Bukhari no. 6316 dan Muslim no. 763, dengan lafal Muslim)
Jika ketika di dunia ini kita sudah merasakan kegembiraan ketika berada di masjid, maka ketika di akhirat niscaya Allah swt memuliakan kita dengan surga.
Dalam hadits yang menceritakan tentang tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah swt pada hari ketika tidak ada lagi naungan selain naungan Allah, Rasulullah saw menyebutkan bahwa salah satu di antaranya adalah seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid.
“..Seseorang yang hatinya terikat dengan masjid..”. (HR. Muslim)
Salam !