KTQS # 1506
PENGARUH ISTRI TERHADAP REJEKI SUAMI
Dari Kholid bin Yazid, ia berkata:
Hasan al-Bashri berkata : Aku datang kepada seorang pedagang kain di Makkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan, “Tidaklah layak beli dari orang semacam itu”, lalu aku pun beli baju dari pedagang yang lain.
Dua tahun setelah itu aku (pergi untuk menunaikan ibadah) haji, dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah. lalu aku bertanya kepadanya :
“Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”
Ia menjawab : “Ya benar!”
Aku bertanya lagi : “Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang?! Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan mu dan (mengumbar) sumpah!”
Lantas ia pun bercerita : “Dahulu aku mempunyai istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rejeki, maka ia meremehkannya, dan jika aku datang kepadanya dengan rejeki yang banyak maka ia (akan) menganggapnya sedikit.
Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita dan setiap aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata :
‘Wahai suamiku, bertakwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku melainkan dengan yang thoyyib (halal), dan jika engkau datang kepadaku dengan sedikit rejeki, aku akan menganggapnya banyak. Dan jika engkau tidak dapat apa-apa, (maka) aku akan membantumu memintal (kain).’”
Semoga Allah berikan sifat qanaah kepada kita, menerima dan bersyukur seberapapun yang Allah berikan, malah akan Allah tambahkan, insya Allah.
(Al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (V/252), Abu Bakr Ahmad bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki)
Salam !