KTQS # 1465
TATACARA MENYELESAIKAN SHALAT SAAT MASBUQ (2)
5. Bacaan makmum di belakang imam
Tidak perlu bagi makmum untuk membaca sendiri (Al-Fatihah dan surat) pada salat jahriah (bacaan keras dan terdengar oleh makmum) dan disunahkan baginya untuk diam.
“Barangsiapa yang salat bersama imam, maka bacaan imam itu adalah bacaan baginya,” (HR Ibnu Majah: 84)
“Bahwa dijadikannya imam adalah agar diikuti, jika ia bertakbir maka bertakbirlah, dan jika ia membaca maka dengarkanlah,” (HR An-Nasai: 912)
Kecuali shalat sir tidak terdengar di shalat dhuhur dan ashar wajib membaca alfatihah.
6. Saf pertama itu lebih utama
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat untuk saf pertama.” Mereka berkata, “Ya Rasulullah, untuk saf kedua?” Rasulullah menjawab, “Untuk saf kedua,” (HR Ahmad: 21676)
Juga di dalam sabda beliau lainnya:
“Sebaik-baik saf kaum laki-laki adalah di depan, dan sejelek-jeleknya adalah pada akhirnya. Dan sebaik-baik saf wanita adalah akhirnya, dan sejelek-jeleknya adalah awal saf,” (HR Muslim: 664)
Jadi simulasinya begini, Saat kita memasuki masjid untuk shalat berjamaah, lalu berdiri dan Takbiratul Ihram dan setelah itu tangan sedekap, dan langsung ikuti apapun kondisi imam. Jika imam sedang ruku, rukulah, jika imam sedang sujud, sujudlah, dst.
Batasan penghitungan satu rakaat adalah kondisi ruku, jika kita sempat ruku bersama imam maka itu dihitung satu rakaat, jika tidak sempat mendapatkan ruku bersama imam maka tidak dihitung satu rakaat, mulai dihitung rakaat saat berdiri untuk memulai rakaat yang baru. Saat imam selsai shalat dan salam, kita tidak ikut salam tapi langsung berdiri Takbiratul Ihram
Jangan diam menunggu imam berdiri memulai rakaat baru tapi langsung ikuti imam setelah kita Takbiratul Ihram dan tangan sedekap sebentar.
“Jika suatu kaum membiasakan diri melambat-lambatkan salatnya, maka Allah juga melambatkan diri memasukkannya ke surga, atau melambatkan diri untuk mengentaskannya dari neraka,” (HR Muslim: 662)
Salam !