Ada nasihat ku terima,
menyatakan ku baik berhenti,
sebablah banyak orang membenci,
supaya engkau aman sentosa.
Menahan fikiran aku tak mungkin,
menumpul kalam aku tak kuasa,
Diam laku aku tak bisa,
Merdeka berfikir, berlaku gagah perkasa serta berani, Itulah aku.
Celalah aku makilah aku,
akan ku sambut bertahan hati,
Ada yang suka ada yang benci,
hiasan hidup di alam duniawi,
Bak tamasya ke taman surgawi.
Meskipun bersilang keris di leher, berkilat pedang di hadapan mata.
Tak kan Berhenti Tangan Mendayung,
Nanti Arus Membawa Hanyut.
Pejuang budi tak pernah nganggur,
khidmat hidup sambung bersambung,
Kadang turun kadang membumbung,
Sampai istirahat di liang kubur,
Biar muram pusaraku sunyi, tak apalah tak ada penghibur.
Wahai diriku teruslah maju,
di tengah jalan janganlah berhenti,
Sebelum ajal janganlah mati,
keridhaan Allah itulah tuju.
Inna shalaati wanusukii wamah yaaya wamaa maatii lillaahirrabil’alaamiin…
Tak perlu banyak bicara,
Tak butuh banyak bewara,
Kerja amal tak perlu suara,
Kerja dakwah tak butuh pelipur lara,
Nantikan berjuta kawan sefaham akan melanjutkan dengan segala cara.
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. (QS. 9:105)
Mari kita lanjutkan kajian kita dan kerja amal kita.
Bismillah…