KTQS # 538 SEJARAH UCAPAN NATAL DAN TAHUN BARU MASEHI

Kajian Tematis al-Qur’an & as-Sunnah # 538

SEJARAH UCAPAN NATAL DAN TAHUN BARU MASEHI

Di jaman Romawi dulu, pesta tahun baru adalah pesta yang di adakan untuk memperingati Dewa Janus. Dewa Janus adalah Dewa pintu dari semua permulaan. Oleh sebab itu Dewa Janus di gambarkan mempunyai dua muka.

Dari catatan Encarta Reference Library Premium 2005 :” Orang yg pertama yang membuat penanggalan kalender adalah Kaisar Romawi yg terkenal bernama Gaisus Julius Caesar.

Kalender itu di buat pada Tahun 45 Sebelum Masehi jika menggunakan standar tahun yg di hitung mundur dari kelahiran Yesus Kristus”.

Berdasarkan itu maka penanggalan setelah kelahiran Yesus Kristus diberi tanda AD (bahasa latin : Anno Domini, yang berarti “in the year of our lord” alias Masehi).

Kata Masehi sendiri di ambil dari kata Al-Masih atau Yesus. Sementara itu untuk jaman pra sejarah di sematkan BC (Before Christ) alias SM (Sebelum Masehi).

Karena kemeriahan pesta tahun baru waktu itu maka Pope (Paus) Gregory 3 tidak mensia-siakan kesempatan tsb.

Paus pun memodifikasi kalender tsb dan kemudian mengukuhkannya sebagai sistem penanggalan yg harus di gunakan oleh seluruh bangsa Eropa, bahkan kini di seluruh dunia.

Dan pada akhirnya perayaan ini di wajibkan oleh para pemimpin Gereja sebagai SATU PERAYAAN SUCI SEPAKET DENGAN NATAL.

Itulah sebabnya mengapa kalau ucapan Natal dan Tahun Baru di jadikan satu: “Merry Christmas and Happy New Year”.

Jelas, mereka merayakan kelahiran Tuhan mereka yaitu Yesus Kristus BUKAN merayakan kelahiran Nabi Isa.

Jadi Natal dan Tahun Baru adalah benar benar keyakinan Nashrani dan bertolak belakang dgn keyakinan Islam. Haram bagi kita untuk mengucapkan dan merayakannya.

Biarkan mereka melakukan aktifitas keagamaannya dengan tenang, karena itu bukan urusan kita.
Dan kita tidak boleh memperolok-olok keyakinan mereka, apalagi mengganggu peribadatannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *