Kajian Tematis al-Qur'an
& as-Sunnah # 363
ILMU 2 : BERILMULAH sebelum BERAMAL
Nabi saw bersabda:
طَلَبُالْعِلْمِفَرِيضَةٌعَلَىكُلِّمُسْلِمٍ
Menuntut ilmu merupakan KEWAJIBAN atas setiap muslim. (HR. Ibnu Majah no:224 dari Anas bin Malik)
Tidak boleh seorang muslim beramal berdasarkan hadits dho'if bahkan palsu atau mengikuti kebiasaan tradisi,
Namun beramal-lah sesuai yg Rasul saw ajarkan dalam hadits yg shahih.
Hadits-hadits Shahih adalah salah satu jalan utama dalam beribadah kepada AllahSWT menurut apa yg
disyariatkan dan dicontohkan oleh Nabi SAW dalam rangka 'ittiba' (mengikuti dan mencontoh) Rasulullah SAW,
mengetahui, memahami, mendalami, mengamalkan dan menghidupkan SUNNAH.
Allah berfirman :
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, IKUTILAH AKU (ikuti Muhammad), niscaya Allah mencintai kamu dan
mengampuni dosa-dosamu". (QS.Ali Imran: 31)
"Sesungguhnya telah ada PADA (DIRI) RASULULLAH ITU SURI TELADAN yg baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang
yg mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat" (QS.Al-Ahzab: 21)
Allah memerintahkan kita untuk mengikuti Sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
Kalau haditsnya Shahih, AMALKAN, karena itu berasal dari Rasulullah Saw.
Kalau haditsnya Dhoif atau Palsu, TINGGALKAN, karena itu bukan dari Rasulullah Saw.
Mudah kan ?
Masih banyak amalan-amalan yg shahih sesuai tuntunan Rasul Saw yg belum kita amalkan.
Contohnya, ada Shalat Tahajud, shalat sunat Rawatib, shalat Dhuha, shalat syukrul wudhu.
Ada puasa Senin Kamis, puasa Daud (puasa selang sehari), puasa 3 hari tgl 13,14,15 di bulan hijriyah.
Itu saja akan membuat waktu kita habis utk mengamalkannya.
Lalu, utk apa mengamalkan ibadah-ibadah yg berasal dari hadits-hadits dhaif / palsu yg artinya adalah ibadah
tsb bukan dari Rasulullah Saw ?
Ibnu Mas'ud ra mengatakan : "…apakah kalian berada dalam agama yg lebih baik dari agamanya
Muhammad?"
Salam !