Kajian Tematis al-Qur'an
& as-Sunnah #256
SAYANG ANAK
Rasulullah memendekkan shalatnya ketika mendengar tangis anak.Krn anak pula,
Rasulullah Saw pernah bersujud sangat lama.
Begitu lamanya Rasulullah Saw bersujud para sahabat mengira Rasulullah Saw
sedang menerima wahyu dari Allah swt.Pdhl ada cucunya yg menaiki punggungnya.
Air mata Nabi Muhammad saw menetes disebabkan kematian putra beliau bernama
Ibrahim,
Abdurrahman bin ‘Auf ra bertanya kpd beliau: “Apakah Anda jg menangis wahai
Rasulullah?”
Rasulullah saw menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yg
diiringi dgn tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih,
namun kami tdk mengucapkan kecuali yg diridhai Allah.Sungguh, kami sangat
berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR. Bukhari)
Meskipun anak2 biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Nabi
Muhammad saw tidaklah marah, memukul, membentak, dan menghardik mereka.
Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi
mereka.
Hari ini, ketika kita mengaku sebagai ummat Muhammad, apakah yg sdh kita
lakukan pada anak2 kita?
Apakah kita tlh mengusap kepala anak2 kita sebagaimana Rasulullah Saw
melakukan?
Apakah kita juga tlh mengecup kening anak2 kita yg sangat rindu kasih-sayang
bapaknya?
Kita ingin disayangi oleh anak2 kita ketika usia kita tlh tua kelak, tetapi tdk pernah
menanam cinta dan kasih-sayang.
Kita ingin dirindukan oleh anak2 kita di saat renta, tetapi tak pernah punya waktu utk
tertawa bersama.Banyak yg merasa, kerja sehari telah cukup utk membeli
semua.Sehingga tdk ada yg mengetahui urusan anak di rumah, kecuali istri. Bahkan
yg lebih tragis, istri pun tak tahu sama sekali, sebab tlh ada pembantu yg
menggantikan semuanya.
Astaghfirullahal ‘adzim.Alangkah sering kita merasa suci dan hebat, pdhl masih
banyak perilaku Nabi Saw kpd anak-anak yg blm kita tiru.
Salam !
— — — — — — — —