KTQS # 193
SHALAT BERJAMA’AH BAGI LELAKI
KEBAIKAN-KEBAIKAN
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yg bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke rumah Allah SWT (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yg Allah SWT wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan MENGHAPUS DOSA dan langkah yg lainnya akan MENGANGKAT DERAJATNYA.” (HR. Muslim)
“Shalat jamaah LEBIH UTAMA DUA PULUH TUJUH (27) DERAJAT daripada shalat sendirian [dalam riwayat lain: dua puluh lima derajat”. (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah dari Nabi saw bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah yaitu seorang laki-laki yang HATINYA TERPAUT DENGAN MASJID.” (HR. Bukhari)
ANCAMAN-ANCAMAN
Bagi laki-laki, tdk shalat berjamaah di masjid disetarakan dgn orang munafik. “Tiada dirasa berat oleh seorang MUNAFIQ kecuali melaksanakan shalat Isya dan Subuh. Padahal kalau mereka tahu akan keagungannya, niscaya mereka mendatanginya (ke masjid utk shalat berjamaah) walaupun sambil merangkak-rangkak.” (HR Bukhari, Muslim).
“Demi Dzat yg diriku ditangan-Nya, aku ingin menghimpun KAYU BAKAR, lalu kusuruh seseorang mengumandangkan adzan shalat, dan kusuruh pula imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yg tidak shalat berjamaah, KUBAKAR mereka bersama rumah-rumahnya!” (HR Bukhari, Muslim).
Kalimat “kubakar bersama rumah-rumahnya”, menunjukkan bhw laki-laki sangat tdk disukai (dibenci oleh Rasul), jika shalat di rumah.
Lelaki tdk ada pilihan kecuali hrs shalat wajib berjamaah di masjid, bukan memilih shalat berjamaah di rumah bersama keluarga, krn Rasulullah tdk menyukainya.
Jadi, tdk ada alasan “Shalat di rumah saja, yg penting ikhlas”.
“Hayya ‘Alash Shalah” Marilah shalat… “Hayya ‘Alal Falah”, Marilah menuju kebahagiaan…
Ayo ke Masjid, istri dan anak perempuanmu sdg menunggumu dirumah, membawa kebahagiaan yg Allah janjikan yg engkau bawa dari masjid.
Salam !