KTQS # 155
FOR MY DEAREST HUSBAND (2)
Bahwa ada kisah Nuh dengan isteri & anak nan durhaka, itu penyadar bahwa suami & ayah tiada punya kuasa atas jiwa nan dicinta. Bahwa hidayah bukan hak ayah & suami, hattapun dia seorang Nabi.
Yang kita pertanggungjawabkan ikhtiyar kita, bukan hasilnya. Tapi naiflah ayah & suami yang berlindung di balik nama agung Nuh & Luth, tanpa upaya meluangkan saat berharga untuk keluarga.
Isterimu adalah penggenap separuh agama, penjaga ketaatan, tempat berlari dari yang haram & keji menuju yang berkah & suci.
MAKA….
Isterimu itu akan tahu; untuk siapa mereka berdandan & mempercantik diri; tersenyum & penuh pemuliaan menyambut kepulanganmu. Pada cium tangan takzim & mungkin airmata, bisik isterimu mesra, “Suamiku; kami lebih sabar tuk lapar daripada ‘adzab nan besar!”
Pun isterimu akan menjadi agung dalam juangnya untuk menjadi apa yang ditaujihkan Al Quran; Shalihat, Qanitat, Hafizhat.
From your lovely wife.
Salam !
Catatan : Shalihat = Sholehah, Qanitat = berlaku taat kepada Allah, Hafizhat = menjaga/memelihara diri dan keluarga