KTQS # 643
TENTANG NISFU SYA’BAN
Keyakin yg berkembang di masyarakat ttg Nisfu Sya’ban :
1. Malam diangkatnya amalan. ► Padahal menurut hadits yg shahih bahwa amalan diangkat pada saat malam lailatul qadar.
2. Keyakinan bahwa barangsiapa yg berdoa di masjid selepas shalat magrib, maka ia tidak akan mati pada tahun tsb. ► Ini adalah keyakinan yg batil dan tidak ada landasannya, dan ini bukan HADITS.
3. Membaca surat yasin pada malam nisfu sya’ban, berkumpul dan membaca doa dgn cara tertentu.
► Tidak pernah disebutkan dalam dalil apapun, TIDAK ADA HADITSNYA.
4. Shalat khusus pada malam tersebut, yaitu 100 rakaat. Setiap rakaat membaca al-Ikhlas 11 kali dan 100 x al-Ikhlas, disebut shalat kheir.
►Hadis tentang shalat pada malam nisfu sya’ban adalah HADITS BATHIL, artinya Rasulullah TIDAK PERNAH melakukan itu.
5. Shaum khusus di bulan syaban tgl 15 syaban atau diawal syaban.
► TIDAK ADA DALIL SHAHIH.
Kesimpulan:
Menghidupkan malam nisfu sya’ban dengan ritual ibadah : bermaaf-maafan, shalat kheir, shalat alfiyah, shaum sya’ban, doa-doa khusus, membaca yaasin 3 x, dzikir tertentu ribuan kali, membaca istighfar 1000 x, kumpul-kumpul dgn do’a barokah untuk air, dsb, adalah sesuatu yg tidak ada dalilnya dan tidak memiliki tuntutan dari syariat.
Rasulullah Bersabda, “Barang siapa yang beramal bukan diatas petunjuk kami (Rasulullah), maka amalan tersebut tertolak”. (Muttafaqun alaihi, dari lafazh Muslim)
Para Shalafushalih (para sahabah, tabi`in dan tabi’ tabi`in) dan para ulama muktabar lain seperti Syekih al-Islam Ibn Taimiyah, Imam al-Suyuti, Abu Bakr al-Turtusyi, al-Maqdisi, Ibn Rejab dll mengatakan, “Tidak ada satu dalil pun yg shahih dari Rasulullah ataupun para shahabatnya untuk menghidupkan malam Nisfu Sya’ban, semuanya berasal dari hadits Dhoif dan palsu. Oleh itu, amalan-amalan khusus tertentu pada malam tsb bukan dari ajaran Nabi Saw”.
Salam !