BENARKAH 10 MUHARRAM ITU LEBARAN YATIM?
Hari raya dalam islam hanya ada dua, ‘Ied dan Jum’at. Penetapan 10 Muharam sebagai hari raya yatim berasal dari syariat agama syi’ah yg sesat dan menyesatkan.
Ada hadis dlm kitab yang masyhur “Tanbihul ghafilin” karya Abu al-Layts al-Samarqandi (wafat 373H/ 983 M).
“Siapa yg mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tgl 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dgn setiap helai rambut yg diusap satu derajat”.
Hadis ini menjadi penyemangat ummat utk menyantuni anak yatim di hari Asyura. Sehingga banyak anjuran untuk menyantuni anak yatim di hari Asyura. Bahkan sampai menjadikan hari Asyura ini sebagai hari lebaran yatim.
Sayangnya, ternyata hadits tsb adalah Palsu/Maudhu. Dlm jalur sanadnya terdapat seorang perawi yg bernama: Habib bin Abi Habib. Para ulama hadis menyatakan bhw perawi ini matruk (ditinggalkan).
Berikut komentar para ulama hadis ttg Habib bin Abi Habib:
a. Imam Ahmad : “Habib bin Abi Habib pernah berdusta”
b. Ibnu Ady : “Habib pernah memalsukan hadis” (al-Maudhu’at, 2/203)
c. Adz Dzahabi : “Tertuduh berdusta.” (Talkhis Kitab al-Maudhu’at, 207).
d. Abu Hatim : “Ini adlh hadis batil, tdk ada asalnya.” (al-Maudhu’at, 2/203)
Namun tentunya tidak kita pungkiri bhw menyantuni anak yatim adlh satu amal yg amat sangat mulia. Bahkan Nabi saw menjanjikan bagi penyantun yatim akan berada disurga berdekatan bersama Rasulullah Saw, Masya Allah !
“Saya dan org yg menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dgn jari telunjuk dan jari tengah”. (HR. Bukhari no. 5304)
Jadi lebaran yatim itu setiap saat, setiap hari, sepanjang usia kita, karena…
YATIM adalah ANAK KITA, ANAK SAYA, ANAK ANDA dan ANAK SEMUA ORANG YANG MENGAKU BERIMAN KEPADA ALLAH SWT.
Sudahkah Kita Memperhatikannya?
Mari kita Bicara…
Mari kita Rasa…
Mari kita Upaya…
Salam !