KTQS # 1277(edisi 17 Agustus) KEMERDEKAAN : BELAJAR DARI PERISTIWA FUTUH MAKKAH

KEMERDEKAAN : BELAJAR DARI PERISTIWA FUTUH MAKKAH

Saat itu tanggal sepuluh bulan Ramadhan. Rasulullah SAW sedang berpuasa, begitu juga kaum Muslimin. Sebuah peristiwa besar dan menentukan dalam sejarah Islam akan segera terjadi.

Rasulullah SAW bersama sekitar sepuluh ribu personil pasukan kaum Muslimin membelah gurun sahara menuju Mekkah.
Mereka akan memberi ‘pelajaran’ kepada kaum musyrikin Mekkah yang telah menginjak-nginjak harga diri, berlaku dzalim, memfitnah, menyerang serta membunuh orang-orang islam.

Seluruh kaum Muhajirin dan Anshar turut serta bersama Rasulullah, begitu juga dari Bani Sulaim dan Bani Muzainah & kabilah-kabilah yang telah masuk Islam.

Peperangan hebat akan melanda kota Mekkah dan bila hal itu benar-benar terjadi, pasti akan menghancurkan kaum musyrikin yang selama ini selalu memusuhi kaum Muslimin.

Pada hari itu Mekkah diliputi suasana ketakutan yang mencekam. Pasukan kaum Muslimin terus marengsek masuk membanjiri Mekkah.

Kepada pasukannya Beliau SAW memerintahkan jangan menyerang kecuali diserang lebih dulu. Setelah itu masuklah semua regu dari semua penjuru Mekkah. Mekkah pun takluk tanpa perlawanan.

Pada hari itu Beliau memasuki Mekkah sebagai pemenang, bukan lagi buronan. Kemuliaan besar yang telah dijanjikan Allah SWT untuk Beliau & Islam terbukti.

Rasulullah SAW menuju Baitullah, Ka’bah, dan lalu thawaf, lalu menghancurkan berhala-berhala dan patung-patung yang terdapat di sekitar Ka’bah, Bilal pun mengumandangkan adzan diatas ka’bah.

“…Kebenaran tiba dan lenyaplah kebatilan! Sesungguhnyalah, bahwa kebatilan pasti lenyap.” (QS Al Isra : 81)

Futuh Makkah atau penaklukan kota Mekkah (Kemerdekaan) adalah kemenangan gemilang untuk kaum Muslimin, sejak saat itu tidak ada lagi fitnah dan kedzaliman terhadap ummat Islam.

Bagaimana dengan Futuh Indonesia ?

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *