MEMBACA Al-QUR’AN TIDAK BERWUDHU & SAAT HAID
Diantara dalil yang menunjukan bolehnya membaca Al-Quran tanpa berwudhu adalah hadist Ibnu Abbas ketika beliau bermalam di rumah bibinya Maimunah ra (istri Rasulullah saw, beliau berkata:
“Maka Rasulullah saw tidur sampai ketika tiba tengah malam, atau sebelumnya atau sesudahnya, beliau bangun kemudian duduk dan mengusap muka dengan tangan beliau supaya tidak mengantuk, kemudian membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali Imran”. (HR.Al-Bukhari)
Di dalam hadist ini Rasulullah saw membaca Al-Quran setelah bangun tidur, sebelum beliau berwudhu.
Imam Al-Bukhari telah meletakkan hadist ini di beberapa bab di dalam kitab beliau (Shahih Al-Bukhari) diantaranya di bawah bab:
باب قراءة القرآن بعد الحدث وغيره
“Bab Membaca Al-Quran setelah hadats dan selainnya”
> MEMEGANG MUSHAF AL-QUR’AN
Dalam QS al-Waq’iah 79:
la yamussuhu illa almuthahharun
“Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yg disucikan”
BUKAN dalil larangan menyentuh Alquran bagi yg tidak suci (Haid), yg dimaksud dalam ayat tersebut adalah para malaikat yg suci, seperti yg dijelaskan pada QS ‘Abasa 13-16. Imam Malik menjelaskan dalam kitabnya, al-Muwaththa.
> MEMBACA AL-QUR’AN
Dari Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw berdzikir kepada Allah pada setiap keadaannya”. (HR.Muslim dan Bukhari)
Dzikir kepada Allah disunnahkan di setiap keadaan. Termasuk dalam makna dzikir adalah membaca Al Qur’an.
Imam al Bukhari sependapat dgn Ibnu Abbas ra mengatakan, “Tidak mengapa bagi yang junub untuk membaca al Qur’an”. (Riwayat al Bukhari secara mu’allaq).
Salam !