KTQS # 1902
TEGAR DALAM MUSIBAH
Sikap mukmin yang mendapatkan Taufik Allah adalah, tegar di tengah-tengah gelombang musibah yang silih berganti, sembari mengatakan :
إِنِّي لَأُصَابُ بِالْمُصِيبَةِ فَأَحْمَدُ اللهَ عَلَيْهَا أَرْبَعَ مَرَّاتٍ
_Sesungguhnya saya memuji Allah atas musibah yang menimpaku dengan empat pujian,_
أَحْمَدُهُ إِذْ لَمْ تَكُنْ أَعْظَمَ مِمَّا هِيَ
(Pertama) _Saya memuji-Nya, karena musibah yang menimpaku tidak lebih besar dari kenyataannya sekarang yang sedang saya rasakan,_
وَأَحْمَدُهُ إِذْ رَزَقَنِيَ الصَّبْرَ عَلَيْهَا
(Kedua)_ Dan sayapun memuji-Nya, karena Dia telah menganugerahkan kesabaran kepadaku dalam menghadapinya,_
وَأَحْمَدُهُ إِذْ وَفَّقَنِي لِلِاسْتِرْجَاعِ لِمَا أَرْجُو فِيهِ مِنَ الثَّوَابِ
(Ketiga) _Demikian pula saya memuji-Nya, karena Dia telah menganugerahkan kepadaku taufik untuk bisa mengatakan : ‘Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’, dengan maksud mengharap pahala_
وَأَحْمَدُهُ إِذْ لَمْ يَجْعَلْهَا فِي دِينِي
(Keempat) _Dan saya memuji-Nya, karena tidak menjadikan musibah itu mengenai agamaku!_
Barangsiapa yang mendapatkan taufik Allah saat mendapatkan musibah,dengan cara merealisasikan empat pedoman hidup di atas, sembari memuji Allah, maka musibah yang menimpanya menjadi kebaikan dan keberkahan baginya.
(Ucapan Syuraih Al-Qodhi dalam Syu’abul Iman lil Baihaqi 9507)