KTQS # 1823
POSISI IMAM WANITA DALAM SHALAT BERJAMAAH BAGI WANITA
As-Syaikhah Ummu Abdillah binti As-Syaikh Muqbil Al-Wadi’iy :
Pertanyaan:
Semoga Allah membalas kabajikan kepada Anda, aku punya pertanyaan, jika berkenan untuk menjawabnya untukku :
Jika seorang perempuan mengimami kaum wanita di dalam shalat, apakah boleh dia berdiri diantara mereka?
Jawaban:
Aku mendapatkan faedah dari ayahandaku rahimahullah dalam masalah ini sebagai berikut:
Seorang perempuan jika dia mengimami para wanita maka dia berdiri di depan sebagaimana berdiri di depannya imam lelaki dan tidak berdiri di tengah-tengah mereka karena hukum asalnya adalah keumuman syariat, nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صلوا كما رأيتموني أُصلِّي.
“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.”
Aku katakan kepada ayahandaku rahimahullah : Telah datang riwayat dari Ummu Salamah dan Aisyah Radhiyallahu Anhuma tentang berdiri di tengah-tengah wanita dalam masalah keimaman bagi wanita.
Dan bukankah ini terjadi di masa nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga ia menjadi Sunnah taqririyyah (Sunnah disebabkan dibiarkan dan dibenarkan nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)?
Maka beliau menjawab pertanyaanku : Ini bukan terjadi pada masa nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kerana rawi (periwayat hadits) dari Ummu Salamah dan Aisyah dari kalangan tabi’in.
Maka demikianlah yang beliau berikan kepadaku rahimahullah bahwa perbuatan ini mauquf (terhenti) pada Ummu Salamah dan Aisyah Radhiyallahu Anhuma.
Dan setelah keterangan ini:
Maka inilah yang kami yakini akan bolehnya dua perkara tersebut :
Berdiri di depan para wanita dan berdiri di tengah-tengah mereka,
atau,
Sesuai yang Sunnah bahwa dalam mengimami para wanita ialah berdiri di depan mereka karena mencontoh nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
﴿ لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (21)﴾ [الأحزاب]
“Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasulullah teladan yang baik bagi yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhirat serta mengingat Allah sebanyak-banyaknya”. (Qs. Al-Ahzab: 21)
Dan berdasarkan sabda nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
صلوا كما رأيتموني أُصلِّي.
“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.”
Dan adalah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di depan apabila mengimami orang-orang.
Namun siapa yang mencontohi kepada Aisyah dan Ummu Salamah kemudian dia mengimami para wanita dan berdiri di tengah-tengah mereka (sejajar di shaf pertama), maka urusannya luas, terlebih itu merupakan pendapatnya jumhur ulama kerana mengambil riwayat yang mauquf pada Aisyah dan Ummu Salamah, mereka katakan : karena itu lebih menutupi bagi wanita.
Dan berdasarkan itu maka tidak sepatutnya membuka pintu perdebatan, perselisihan, pertikaian dan keributan bagi orang-orang umum. Dan kami memohon kepada Allah agar dikaruniai hikmah dan Taufiq.
Sumber artikel:
https://alwadei967.blogspot.com/2021/04/26.html