KTQS # 1789
DARI MUJAHIR KE MUHAJIR : BERBANGGA DENGAN DOSA
MUJAHIR adalah orang yang dengan bangga menceritakan kesalahan, dosa dan maksiatnya kepada orang lain (mujahir), itu sangat tercela dalam pandangan islam dan berdosa besar serta tidak termaafkan.
Dari Salim bin Abdullah dia berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata, saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali (mujahir), yaitu orang-orang yang menampak-nampakkannya dan sesungguhnya diantara mereka menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan diwaktu malam sementara Allah telah menutupinya, kemudian di waktu pagi dia berkata, ‘Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu’, padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabb nya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya, dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala”. (HR. Bukhari)
Sungguh sangat tercela perbuatan mereka, seperti yang kita saksikan di beberapa medsos dimana mereka mepertontonkan dosa-dosa mereka. Tanpa rasa malu mereka memposting perilaku maksiat, bahkan mereka berbangga menikmatinya, lalu menceritakan dan mengajak, memposting adegan tidak senonoh dengan mengumbar aurat, transaksi maksiat dilakukan secara online, berbuat dosapun di lakukan bersama-sama (mujaharah/saling menampakkan). Na’udzubillah summa na’udzubillah.
MUHAJIR adalah orang yang hijrah (Muhajir), orang yang selalu menjauhi, meninggalkan segala yang Allah Subhanahu wa Ta’ala larang yang akan menjadikannya berdosa.
Sudah sepantasnyalah orang mukmin yang melakukan kesalahan, dosa & maksiat untuk mereformasi dirinya kearah yang lebih baik dengan cara hijrah. Hijrah adalah langkah untuk mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah 214)
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “…dan Muhajir adalah orang yang menjauhi/meninggalkan hal-hal yang Allah larang”. (HR. Bukhari)
Dari Fadalah bin ‘Ubaid bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “…dan Muhajir adalah orang yang menjauhi/meninggalkan berbagai kesalahan dan dosa”. (HR. Ibnu Majah)
Dengan demikian, ketika melakukan kesalahan atau dosa serta maksiat hendaknya menutupinya dengan cara tidak menceritakan nya kepada orang lain, tetapi menjadi bahan instropeksi untuk memperbaiki diri dari perilaku Muhajarah diganti dengan perubahan ke arah yang lebih baik (Hijrah).
Ayo berubahlah dari Mujahir : orang yang berbangga dengan dosa, menjadi Muhajir : orang yang Hijrah!
Barakallahu fiikum.