KTQS # 1523 DOA DAN AMALAN DARI ANAKNYA

KTQS # 1523

DOA DAN AMALAN DARI ANAKNYA

Do’a dari orang lain memang bermanfaat untuk mayit, namun do’a yang lebih manfaat adalah do’a dari anaknya sendiri.

Rasulullah saw bersabda,
“Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya”. (HR. Muslim no. 1631)

“Sesungguhnya yang akan selalu menemani orang beriman adalah ilmu dan kebaikannya. Setelah matinya ada ilmu yang ia ajarkan dan ia sebarkan, begitu pula anak shalih yang ia tinggalkan, juga ada di situ mushaf yang ia wariskan atau masjid yang ia bangun, atau rumah untuk ibnus sabil yang ia bangun, atau sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya ketika ia sehat dan semasa hidupnya. Itu semua akan menemaninya setelah matinya”. (HR. Ibnu Majah no. 242)

Di samping do’a dari anak, amal shalihnya pun sebenarnya bermanfaat untuk orang tuanya, tanpa harus diniatkan untuk kirim pahala pada orang tuanya.

Hal ini disimpulkan dari ayat,
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (QS. An Najm: 39)

Lalu dalam hadits disebutkan,
“Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua.” (HR. Abu Daud no. 3528 dan An Nasa’i no. 4451)

Ini berarti amalan dari anaknya yang shalih bermanfaat untuk orang tua walaupun sudah berada di liang lahat karena anak adalah hasil jerih payah orang tua yang pantas mereka nikmati.

Jadi, setiap amal shaleh yang dilakukan anaknya maka orangtua yang sudah wafat akan tetap mendapatkan pahala yang sama dengan anaknya, anak nasab atau yang bukan nasabnya. Masya Allah…

Karenanya banyak-banyaklah berdoa dan beramal shaleh, selain dirimu sendiri, orangtuamu yang sudah wafat akan menikmatinya juga.

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *