KTQS # 1450
KEBENARAN VS FANATISME
Kebenaran telah sampai kepadanya, yang wajib baginya adalah mengikuti kebenaran di mana pun berada dan mencari kebenaran itu sehingga jelas baginya.
Kebenaran itu murni, dijelaskan bagi orang yang memiliki niat yang bagus, karena Allah azza wa jalla berfirman dalam Kitab-Nya:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”. (QS. Al-Qamar:17)
Akan tetapi beberapa orang mereka tidak mau jauh dari pendapat yang mereka ikuti sekalipun terkadang menodai fikiran mereka, dan pendapat-pendapat orang yang mereka ikuti itu lemah atau bathil.
“Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. (QS. Al-Kahfi 103-104)
Akan tetapi sikap ta’ashub (fanatik) dan hawa nafsu membawa mereka menyetujui orang yang mereka ikuti sekalipun kebenaran telah jelas bagi mereka.
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)”. (QS. Al-Anbiya:1)
Salam !